Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Aplikasi Ekstrak Abu Bagas
Abstract
Bagas atau ampas tebu merupakan hasil sampingan dari penggilingan
tanaman tebu. Bagas tebu banyak digunakan sebagai bahan bakar boiler di pabrik
gula, dimana hasil dari pembakaran nantinya akan menghasilkan abu yang disebut
abu bagas tebu. abu bagas tebu termasuk limbah pertanian yang bermanfaat
karena mengandung unsur silika yang tinggi. Tanaman tomat adalah salah satu
jenis tanaman komoditas hortikultura yang mudah rusak sehingga masa simpan
dari buah tomat pendek. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat
meningkatkan masa simpan dari buah tomat yaitu melalui pemupukan silika.
Silika dapat meningkatkan kekerasan pada buah melalui terbentuk lapisan silika
selulosa. Melimpahnya ketersediaan limbah abu bagas ini dapat dijadikan salah
satu sumber silika bagi tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan frekuensi
aplikasi ekstrak abu bagas yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman tomat. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai
dengan September 2017 bertempat di Green House Jalan Koptu Berlian,
Kaliurang, Antirogo-Jember. Penelitian ini disusun dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) yang terdiri dari 36
kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama
adalah konsentrasi ekstrak abu bagas yang terdiri dari 4 taraf dan faktor kedua
yaitu frekuensi pemberian ekstrak abu bagas yang terdiri dari 3 taraf. Data
penelitian yang didapat dianalisis menggunakan analisis ragam (Anova) dan
apabila terdapat hasil yang berbeda nyata, dilakukan uji lanjut menggunakan uji
Skott Knott dengan taraf kesalahan 5%. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, umur awal berbunga, jumlah buah
pertanaman, berat buah pertanaman, ketebalan daging buah, kekerasan buah, dan
daya simpan buah. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat mengalami peningkatan akibat pemberian ekstrak abu bagas. Konsentrasi
200 ppm dengan frekuensi pemberian setiap 1 minggu sekali menghasilkan ratarata
kekerasan dan daya simpan buah tertinggi. Konsentrasi 200 ppm
menghasilkan hasil terbaik pada variabel pengamatan diameter batang, umur awal
berbunga, berat buah pertanaman serta ketebalan daging buah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]