• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Pers Sebagai Bagian Dari Implementasi Hak Asasi Manusia

    Thumbnail
    View/Open
    NIKEN CAKRAWARTYA - 110710101144.pdf (720.8Kb)
    Date
    2018-05-25
    Author
    Cakrawartya, Niken
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebebasan pers dapat dijadikan salah satu kriteria yang penting dalam menelusuri seberapa jauh Hak Asasi Manusia dijamin dan dilindungi dalam pelaksanaannya. Pers yang bebas sekaligus merupakan perwujudan dari kebebasan pers tidak hanya penting untuk dibicarakan dalam kaitan dengan Hak Asasi Manusia tapi sekaligus juga penting untuk demokrasi, karena kebebasan pers itu sendiri merupakan pilar keempat dari demokrasi. Indonesia secara jelas menyatakan sebagai negara yang menggunakan sistem pers Pancasila yang bebas dan bertanggung jawab. Namun dalam praktik sehari-hari kita masih sering menemukan berita tentang kekerasan terhadap awak media. Hal ini menunjukkan masih adanya sesuatu yang salah dalam sistem perlindungan pers di negara ini. Bukannya berkurang, kasus kekerasan terhadap wartawan justru cenderung meningkat setiap tahunnya. Paradigma kekerasan yang berkembang di dalam masyarakat ini tidak jelas. Pasalnya, selama ini kekerasan hanya dipahami hanya kekerasan fisik belaka. Hal ini membutuhkan penafsiran lebih lanjut agar dalam praktiknya tidak menjadi rancu. Kekerasan tidak hanya bersifat fisik, tapi termasuk di dalamnya kekerasan yang bersifat psikis. Dalam praktiknya, hal ini sulit di terapkan dan membutuhkan penafsiran ketika harus dibuktikan di pengadilan. Banyaknya kasus kekerasan terhadap wartawan tentu saja menjadi sebuah hal yang mengkhawatirkan. Mengingat sudah lebih dari satu dekade lamanya kita telah memasuki era reformasi. Di mana Indonesia menyatakan diri telah terlepas dari rezim otoriter dan memasuki era demokrasi yang menjunjung kebebasan berekspresi. Hal ini mengingat kebebasan pers sesungguhnyalah memiliki tempat yang istimewa dalam agenda gerakan reformasi. Manakala sistem otoriter Orde Baru yang sarat dengan pengekangan kebebasan informasi dan kebebasan berekspresi telah diruntuhkan dan instrumen hukum yang demokratis untuk menjamin kebebasan pers telah dilahirkan, seharusnya kekerasan terhadap wartawan mengalami kecenderungan untuk semakin menurun.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85777
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6287]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository