Show simple item record

dc.contributor.advisorSURWANDARI, Anik
dc.contributor.advisorRONDHI, M.
dc.contributor.authorRATIH, Nineng Puspito
dc.date.accessioned2017-11-28T05:57:33Z
dc.date.available2017-11-28T05:57:33Z
dc.date.issued2017-11-28
dc.identifier.nim121510601070
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83386
dc.description.abstractAgroindustri Kripik Buah Sanur merupakan agroindustri yang mengolah berbagai macam komoditas buah menjadi olahan kripik. Buah yang diproses diantaranya salak, nangka, pisang dan nanas. Periode produksi masing-masing komoditas berbeda, tergantung ketersediaan buah di pasaran. Menanggulangi kekurangan bahan baku di gudang, agroindustri bekerjasama dengan pemasok bahan baku dari berbagai daerah. Pada pelaksanaannya, proses pengadaan bahan baku tidak terjadwal dan jumlah pemesanan bahan baku berubah-ubah tiap periode. Keadaan ini mengakibatkan tingginya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) mengetahui mata rantai penyediaan (supply chain) bahan baku pada Agroindustri Kripik Buah Sanur di Kabupaten Malang, (2) mengetahui tingkat persediaan bahan baku yang ekonomis pada Agroindustri Kripik Buah Sanur di Kabupaten Malang dan (3) mengetahui tingkat pemesanan kembali bahan baku yang efisien pada Agroindustri Kripik Buah Sanur di Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Agroindustri Kripik Buah Sanur di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dan komparatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi, dengan lebih dulu menentukan informan kunci mengenai persediaan bahan baku pada Agroindustri Kripik Buah Sanur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sesuai dengan metode yang dipilih peneliti. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa ; (1) Mata rantai persediaan bahan baku untuk masing-masing komoditas salak, nangka, pisang dan nanas berbeda. Masing-masing bahan baku ada yang memiliki satu mata rantai ada yang memiliki lebih dari satu mata rantai. Patokan harga yang ditentukan supplier perlu diperhatikan dalam menentukan pemilihan supplier bahan baku. (2) Metode persediaan bahan baku Agroindustri Kripik Buah Sanur menghasilkan perhitungan total biaya persediaan teknik Economic Order Quantity lebih rendah dibandingkan teknik Lot For Lot dan metode yang diterapkan agroindustri. Jumlah pemesanan bahan baku menggunakan metode agroindustri dan teknik Lot For Lot tidak sama tiap periode, sedangkan jumlah pemesanan bahan baku menggunakan teknik Economic Order Quantity sama. Dari perbandingan jumlah biaya persediaan dan teknik pemesanan bahan baku, dapat disimpulkan bahwa teknik Economic Order Quantity dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada Agroindustri Kripik Buah Sanur. (3) Perhitungan pemesanan ulang bahan baku menggunakan metode agroindustri tidak didapat nilai variabel yang pasti dalam pemesanan ulang bahan baku. Perhitungan menggunakan metode Re-order Point, didapat hasil bahwa jumlah nilai variabel yang diperoleh terhadap pemesanan ulang bahan baku lebih pasti dan efisien.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510601070
dc.subjectAGROINDUSTRIen_US
dc.subjectKRIPIK BUAHen_US
dc.titleAnalisis Persediaan Bahan Baku pada Agroindustri Kripik Buah Sanur di Kabupaten Malangen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record