Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Sapi Perah Di Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Sapi perah adalah salah satu jenis ternak yang menghasilkan susu sapi
yang berguna sebagai sumber protein hewani bagi manusia. Peternakan sapi perah
salah satunya yaitu dikembangkan di Kecamatan Purwoharjo Kabupaten
Banyuwangi, peternakan di kecamatan tersebut masih relatif baru dikembangkan
dibandingkan dengan daerah sentra susu sapi di Provinsi Jawa Timur. Meski
demikian peternakan sapi perah di Kecamatan Purwoharjo mengalami
peningkatan populasi sapi dan jumlah peternak setiap tahunnya, hal ini bisa jadi
usaha tersebut menguntungkan namun belum ada studi ekonomi yang melihat
status kelayakan usaha peternakan sapi perah tersebut. Adanya serangan penyakit
dan penuaan sapi mengakibatkan kemungkinan penurunan produksi, kenaikan
tingat inflasi menyebabkan kemungkinan adanya perubahan biaya produksi,
keadaan cuaca yang mengakibatkan harga hijauan mengalami peningkatan.
Berdasarkan pada keadaan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kelayakan finansial usaha peternakan sapi perah dan sensitivitas
usaha terhadap penurunan produksi, kenaikan harga pakan hijauan dan kenaikan
harga pakan.
Metode analisis data untuk menjawab tujuan penelitian pertama yang
berkaitan dengan kelayakan finansial usaha peternakan sapi perah dilakukan
dengan analisis kelayakan finansial menggunakan kriteria investasi NPV (Net
Present Value), Net B/C (Net Benefit and cost ratio), Gross Benefit Cost Ratio
(Gross B/C), Profitability Ratio (PR), IRR (Internal Rate Of Return) dan PP
(Payback Period). Analisis data dilakukan selama umur usaha selama 8 tahun.
Diskon rate yang digunakan adalah nilai tingkat suku bunga pinjaman Bank Jatim
yang berlaku saat penalitian sebesar 13,65%. Analisis data untuk menjawab tujuan
yang kedua mengenai sensitivitas usaha peternakan sapi perah dilakukan dengan
simulasi perubahan pada beberapa variabel produksi, harga hijauan dan harga pakan yang dilakukan dengan melihat batas maksimal perubahan pada ketiga
variabel hingga mengakibatkan perubahan kelayakan pada usaha peternakan sapi
perah.
Hasil perhitungan kriteria investasi dapat disimpulkan bahwa usaha
peternakan sapi perah diterima yaitu usaha peternakan sapi perah di Kecamatan
Purwoharjo layak diusahakan. Hal ini karena semua kriteria investasi NPV, Net
B/C, Gross B/C, PR, IRR dan PP secara keseluruhan menunjukkan nilai positif
atau layak sehingga usaha dapat diusahakan. Hasil analisis sensitivitas pada usaha
peternakan sapi perah di Kecamatan Purwoharjo menunjukkan bahwa usaha
peternakan sapi perah sensitif terhadap penurunan produksi sebesar 4,35 persen,
batas maksimum penurunan produksi susu yang masih menghasilkan keuntungan
bagi usaha peternakan sapi perah adalah 4,34 persen. Usaha peternakan sensitif
terhadap kenaikan harga pakan hijauan 57,02 persen, kenaikan maksimum harga
pakan hijauan yang masih memberi keuntungan bagi usaha adalah 57,01 persen.
Batas maksimum untuk kenaikan harga pakan agar usaha peternakan sapi perah
masih menghasilkan keuntungan adalah 11,56 persen. Apabila dari ketiga
komponen penurunan produksi, kenaikan harga pakan hijauan dan kenaikan harga
pakan mengalami perubahan lebih dari batas maksimum maka usaha peternakan
sapi perah di Kecamatan Purwoharjo tidak layak diusahakan karena nilai kriteria
investasi juga akan mengalami perubahan menjadi tidak layak.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]