Show simple item record

dc.contributor.advisorSUCIATI, Luh Putu
dc.contributor.advisorAGUSTINA, Titin
dc.contributor.authorBASUKI, Sajulaila Wahyuning
dc.date.accessioned2017-10-19T01:35:32Z
dc.date.available2017-10-19T01:35:32Z
dc.date.issued2017-10-19
dc.identifier.nim121510601048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82233
dc.description.abstractCengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menjadi tanaman naungan dari tanaman kopi yang dibudidayakan di Kabupaten Jember. Kesesuaian agroklimat untuk tanaman cengkeh menjadikan budidayanya dapat terus berlangsung sampai saat ini di Kabupaten Jember. Perkebunan cengkeh di Kabupaten Jember dibagi menjadi dua status kepemilikan yaitu perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan cengkeh besar di Kabupaten Jember antara lain diusahakan di PDP Kabupaten Jember Kebun Gunung Pasang dengan luas areal sebesar 26,48 ha, sedangkan perkebunan cengkeh rakyat di Kabupaten Jember antara lain diusahakan di Desa Garahan dengan luas areal sebesar 20,7 ha. Tujuan penelitian adalah mengetahui pendapatan, kelayakan finansial, dan sensitivitas agribisnis cengkeh pada perkebunan besar dan perkebunan rakyat di Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada perkebunan besar di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kabupaten Jember Kebun Gunung Pasang dan perkebunan rakyat di Desa Garahan Kecamatan Silo. Metode penelitian adalah analitis dan deskriptif. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling dan total sampling. Data penelitian yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendapatan agribisnis cengkeh Tahun 2015 perkebunan besar menguntungkan dengan rata-rata umur cengkeh 33 tahun sebesar Rp 81.310,65/pohon, sedangkan pendapatan agribisnis cengkeh perkebunan rakyat dengan rata-rata umur cengkeh 5-30 tahun menguntungkan sebesar Rp 85.964,36/pohon. (2) Agribisnis cengkeh pada perkebunan besar layak diusahakan secara finansial dengan NPV sebesar Rp 3.585.490.570,49, Net B/C sebesar 12,48, Gross B/C sebesar 3,01, IRR sebesar 56,38%, PR sebesar 13,64, dan PP selama 5 tahun 2 bulan 22 hari, sedangkan agribisnis cengkeh pada perkebunan rakyat layak diusahakan secara finansial dengan NPV sebesar Rp 6.178.661,22, Net B/C sebesar 5,59, Gross B/C sebesar 2,72, IRR sebesar 20,53%, PR sebesar 5,59, dan PP selama 10 tahun 4 bulan 27 hari. (3) Agribisnis cengkeh perkebunan besar dan perkebunan rakyat di Kabupaten Jember masih layak diusahakan secara finansial atau tidak peka apabila terjadi kenaikan harga pupuk 30%, kenaikan upah tenaga kerja 10%, dan perubahan harga jual cengkeh dengan menggunakan skenario optimis Rp 125.756,00/kg dan skenario moderat sebesar Rp 61.408,00/kg, sedangkan pada skenario pesimis sebesar Rp 20.990,00/kg perkebunan besar masih layak diusahakan secara finansial, namun perkebunan rakyat tidak layak diusahakan secara finansial. Saran yang diberikan: (1) Bagi Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kabupaten Jember sebaiknya dapat memanfaatkan produk dari tanaman cengkeh secara berkelanjutan, seperti melakukan penyulingan daun cengkeh menjadi minyak atsiri guna meningkatkan nilai tambah tanaman cengkeh. (2) Bagi petani cengkeh Desa Garahan sebaiknya dapat menjual cengkeh dengan berbagai jenis mutu agar penerimaan yang diperoleh lebih maksimal sehingga jangka waktu pengembalian investasi modal dapat lebih cepat. (3) Bagi Pemerintah Daerah sebaiknya dapat menggalakan program rehabilitasi mengenai tanaman cengkeh seperti pemberian bibit cengkeh agar agribisnis cengkeh di Kabupaten Jember dapat dikembangkan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510601048
dc.subjectKELAYAKAN FINANSIALen_US
dc.subjectAGRIBISNIS CENGKEHen_US
dc.titleAnalisis Kelayakan Finansial Agribisnis Cengkeh di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record