RITUAL USING DAN JAWA: MITOS HIBRIDITAS BUDAYA SEBAGAI INTEGRASI DAN HARMONI SOSIAL (USING AND JAVANESE RITES: THE MYTHS OF CULTURAL HYBRIDITY AS SOCIAL INTEGRATION AND HARMONY)
Date
2017-09-12Author
Maslikatin, Titik
Anoegrajekti, Novi
Macaryus, Sudartomo
Metadata
Show full item recordAbstract
Tulisan ini bertujuan menemukan migrasi budaya yang tampak pada ritual sebagai manifestasi
religiusitas masyarakat. Hal itu diungkapkan dengan berbagai cara, sesuai dengan lingkungan
alam, sosial, dan adat-istiadat masyarakat pendukungnya. Data penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan metode etnografi. Studi pustaka dilanjutkan dengan penelitian lapangan. Pemaknaan
dilakukan dengan melihat hubungan antardata untuk mendapatkan simpulan secara komprehensif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Seblang Banyuwangi dan Nini Thowong Yogyakarta berakar pada
budaya rural agraris. Hal itu tampak pada bahan, asesoris, dan isi syair tembang yang digunakan
untuk mengiringi gerakan tari keduanya. Perbedaan kedua ritual adalah sebagai berikut. Pelaku
Seblang adalah perempuan, menjadi ritual yang ditempatkan sebagai bagian dari upacara bersih desa,
dan waktu dan tempat penyelenggaraannya ditentukan oleh adat. Pertunjukan Nini Thowong dengan
pelaku sebagai media transfer roh boneka perempuan merupakan seni tradisi untuk menghibur. Oleh
karena itu, waktu dan tempat penyelenggaraan disesuaikan dengan permintaan penanggap.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]