HUBUNGAN SISTEM LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU) DENGAN TINGKAT ADOPSI USAHATANI PADI PADA ANGGOTA KELOMPOK TANI (Studi Kasus di WKKP Grujugan I dan WKPP Grujugan II Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kenyataan di lapang penyuluhan yang dilakukan di WKPP Grujugan I dan WICPP Grujugan II tidak bersifat periodik dan teratur. Kenyataan yang ada dari 73 responden, 19 responden mengatakan tidak pernah dikunjungi PPL dan bahkan tidak kenal dengan PPL yang bertugas di wilayahnya. Faktor-faktor karakteristik petani yang berhubungan dengan tingkat adopsi usahatani padi adalah umur, pendidikan, jumlah keluarga serta Iuas Iahan yang diusahakan. Faktor-faktor karakteristik tersebut mempunyai hubungan yang erat terhadap tingkat adopsi. Agar pelaksanaan sistem kerja Latihan dan Kunjungan (LAKU) dapat berjalan secara teratur dan berkelanjutan perlu adanya perbaikan dan peningkatan sistem kerja LAKU dan bersifat bottom up. Penyuluh atau PPL hendaknya berdomisili di wilayah kerjanya agar lebih memahami situasi dan kondisi petani di wilayah kerjanya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]