Show simple item record

dc.contributor.advisorMajid, Abdul
dc.contributor.advisorSulistyowati, Endang
dc.contributor.authorSusiyanto, Joko Paratama
dc.date.accessioned2017-08-14T04:26:18Z
dc.date.available2017-08-14T04:26:18Z
dc.date.issued2017-08-14
dc.identifier.nimNIM111510501138
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81100
dc.description.abstractPenyakit Pembuluh Kayu (PPK)/ Vascular Streak Dieback (VSD) merupakan penyakit penting yang menyerang perkebunan kakao yang disebabkan oleh patogen Oncobasidium theobromae. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi serangan penyakit seperti klon yang ditanaman, iklim yang lebih basah, sisitem budidaya tanaman yang kurang tepat, pohon penaung yang terlalu rimbun, pemeliharaan tanaman serta pengendalian hama dan penyakit yang kurang. Dalam upaya pengendalian penyakit Pembuluh Kayu (PPK/VSD) dengan memanfaatkan agen antagonis alami. Salah satu mikroorganisme yang digunakan sebagai pengendalian hayati seperti Trichoderma harzianum. Penggunaan cendawan T. harzianum sebagai agens antagonis karena mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan cendawan Trichoderma harzianum isolat Jember dan isolat Banyuwangi pada beberapa konsentrasi dalam mengendalikan Penyakit Pembuluh Kayu (PPK/VSD). Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dan pengamatan dilaksanakan setiap minggu. Perlakuan yang digunakan dalam uji keefektifan yaitu: (1) T. harzianum isolat Jember dengan konsentrasi 10 8 spora/ml, (2) T. harzianum isolat Jember dengan konsentrasi 10 9 spora/ml, (3) T. harzianum isolat Jember dengan konsentrasi 10 10 spora/ml, (4) T. harzianum isolat Banyuwangi konsentrasi 10 spora/ml, (5) T. harzianum isolat Banyuwangi konsentrasi 10 9 spora/ml, (6) T. harzianum isolat Banyuwangi konsentrasi 10 10 spora/ml, dan Kontrol menggunakan air bersih. Hasil penelitian menunjukkan Bahwa T. harzianum baik isolat Jember dan Banyuwangi cukup efektif menekan perkembangan Penyakit Pembuluh Kayu (PPK/VSD) nilai Insidensi Penyakit (IP) tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan T. harzianum isolat Jember 10 9 spora/ml dengan nilai IP sebesar 0,71 % pada klon ICCRI 03, sedangkan pada klon TSH 858 isolat Banyuwangi konsentrasi 10 10 spora/ml dengan nilai 7,38%. Kategori Tingkat Efikasi (TE) tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan isolat Jember konsentrasi 10 spora/ml dengan nilai sebesar 95,43% pada klon ICCRI 03, sedangkan pada klon TSH 858 isolat Banyuwangi konsentrasi 10 10 spora/ml dengan nilai 80,55%. Hasil uji t tanpa memperhatikan perlakuan pada Tingkat Efikasi (TE) klon ICCRI 03 menunjukkan hasil berbeda nyata dengan nilai TE lebih tinggi/terbaik bila dibandingkan dengan nilai TE klon TSH 858.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries111510501138;
dc.subjectPengendali Hayatien_US
dc.subjectPenyakit Pembuluh Kayuen_US
dc.titleKeefektivan Trichoderma Harzianum Sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Pembuluh Kayu (Vascular Streak Dieback) Pada Tanaman Kakao Klon Iccri 03 Dan Tsh 858en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record