IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI DI DESTINASI WISATA PANTAI BOOM BANYUWANGI
Abstract
Destinasi wisata Pantai Boom Banyuwangi merupakan sebuah destinasi
wisata pantai di Kota Banyuwangi. Pantai Boom terletak berdekatan dengan
kantor pemerintah kota Banyuwangi. Lokasinya berada di lahan Pelabuhan Boom,
milik PT Pelindo III cabang Tanjung Wangi di kelurahan Mandar Banyuwangi.
Akses menuju lokasi dapat ditempuh hanya lima menit dari kota. Eksotika Pantai
Boom Banyuwangi dengan kontur pantai pasir hitam membentang dari utara ke
selatan. Panorama laut yang berlatar belakang Pulau Bali juga menjadi daya tarik
wisatawan.
Penelitian dilaksanakan di destinasi wisata tersebut menggunakan penelitian
deskriptif dengan metode kualitatif. Proses penelitian dilakukan dengan berupaya
menggali data sebanyak – banyaknya tentang beberapa fenomena yang terjadi di
destinasi wisata Pantai Boom Banyuwangi berupa sejarah destinasi, sistem
pengelolaan dan implementasi komunikasi pemasaran terintegrasi di destinasi
wisata tersebut. Penelitian dilakukan dengan teknik snowballing (teknik bola
salju) dengan mencari narasumber inti dan mencari informan lainnya secara
berkesinambungan hingga seperti bola salju yang menggelinding semakin banyak
narasumber semakin banyak informasi yang didapatkan. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Banyuwangi, Pelindo Properti Indonesia cabang Banyuwangi,
Kelompok Sadar Wisata Kampung Mandar, karyawan, pengunjung, dan pelaku
usaha di Pantai Boom Banyuwangi.
Hasil penelitian menemukan beberapa fenomena terkait sejarah Pantai
Boom Banyuwangi yang dikenal dengan pantai THR (Taman Hiburan Rakyat)
yang dulunya merupakan destinasi wisata yang ramai di kunjungi. Kemudian,
dikarenakan tidak dikelola kembali sehingga terbengkalai selama beberapa kurun
waktu. Kurangnya fasilitas publik seperti toilet, musholla, keamanan dan
kebersihan menjadi rentetan sejarah yang negatif bagi destinasi wisata tersebut.
Kerja sama dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi
dengan beberapa pihak seperti Pelindo Properti Indonesia dan Kelompok Sadar
Wisata Kampung Mandar. Upaya kerja sama tersebut berupa aktivitas
mempromosikan Pantai Boom Banyuwangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
selaku promotor bertugas mempromosikan Pantai Boom Banyuwangi sejak tahun
2012 hingga tahun 2016. Pelindo Properti Indonesia resmi sebagai pengelola pada
bulan Maret 2016, juga berupaya meningkatkan fasilitas dan kinerja dari Pantai
Boom Banyuwangi sebagai kinerja lanjutan dari dinas tersebut. Beberapa
implementasi komunikasi pemasaran terintegrasi dilakukan melalui media
promosi advertising, sales promotion, public relation, direct selling dan online
marketing.
Bentuk advetising yang dilakukan berupa promosi lewat televisi, radio,
brosur dan baleho. Bentuk sales promotion yang dilakukan berupa pameran –
pameran yang diikuti seperti acara Majapahit Travel Fair (MTF) di Surabaya,
Pameran di hotel Istana Kuala Lumpur, dan beberapa pameran lainya. Bentuk
public relation yang dilakukan berupa konferensi pers melalui pemberitaan di
media televisi dan koran, beberapa pidato Bupati Banyuwangi, aktivitas peduli
lingkungan, rektrumen karyawan, dan beberapa pagelaran acara seperti
Banyuwangi Jazz Beach Festival, Festival Paju Gandrung Sewu, Banyuwangi
Recycle Fashion Festivival dan beberapa acara lainnya. Bentuk Direct selling
yang dilakukan berupa penjualan tiket masuk destinasi dan tiket acara, sedangkan
online marketing dilakukan melalui website dan sosial media seperti Facebook
dan Instagram. Kelima elemen tersebut terintegrasi dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi dan Pelindo Properti Indoneisa. Namun,
bentuk personal selling tidak dilakukan karena dianggap sebagai media promosi
yang tidak efektif dikarenakan jangkauan promosi yang sempit.