dc.description.abstract | Phalaenopsis sp. menjadi salah satu jenis anggrek yang cukup diminati di
pasar bunga dunia karena memiliki bentuk bunga lebar dan warna yang indah
sebagai compot (community pot) maupun bunga potong. Perkembangbiakan
Phalaenopsis sp. secara alami dengan generatif dan vegetatif masih memiliki
kelemahan, yaitu tanaman yang dihasilkan masih rendah dan membutuhkan waktu
yang relatif lama. Multiplikasi tunas secara langsung merupakan salah satu teknik
perbanyakan secara kultur jaringan yang dapat menjadi solusi perbanyakan
Phalaenopsis sp. Multiplikasi tunas secara langsung dipengaruhi oleh perbedaan
nutrisi dan zat pengatur tumbuhan yang diberikan, seperti Benzilaminopurine
(BAP) dan Naphtaleneacetic Acid (NAA) serta macam eksplan, seperti nodus
tangkai bunga.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi BAP dan NAA
dalam media yang memengaruhi multiplikasi tunas secara langsung pada nodus
anggrek Phalaenopsis sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur
Jaringan Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada Maret-
Desember 2016. Penelitian ini menggunakan eksplan nodus dari tangkai bunga
dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor
dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah BAP terdiri
atas 0 mg/L (B0), 1 mg/L (B1) dan 2 mg/L (B2), dan faktor kedua adalah NAA
terdiri atas 0 mg/L (N0), 0,5 mg/L (N1) dan 1 mg/L (N2). Variabel pengamatan
yang digunakan adalah waktu terbentuknya tunas, formasi regenerasi tunas yang
tumbuh, jumlah tunas dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kombinasi perlakuan konsentrasi BAP 2 mg/L dan NAA 0,5 mg/L (B2N1)
membentuk tunas cenderung lebih cepat. Konsentrasi BAP 1 mg/L (B1N0),
membentuk tunas cenderung lebih banyak. Konsentrasi NAA cenderung tidak
memengaruhi multiplikasi tunas secara langsung pada nodus anggrek
Phalaenopsis sp. | en_US |