• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH BENZYLAMINOPURINE (BAP) DAN NAPHTALENEACETIC ACID (NAA) TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS SECARA LANGSUNG PADA NODUS ANGGREK Phalaenopsis sp. SECARA IN VITRO

    Thumbnail
    View/Open
    Miftahatusy-syifa’ Setyaji - 121510501103.pdf (662.7Kb)
    Date
    2017-08-01
    Author
    Setyaji, Miftahatusy-syifa’
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Phalaenopsis sp. menjadi salah satu jenis anggrek yang cukup diminati di pasar bunga dunia karena memiliki bentuk bunga lebar dan warna yang indah sebagai compot (community pot) maupun bunga potong. Perkembangbiakan Phalaenopsis sp. secara alami dengan generatif dan vegetatif masih memiliki kelemahan, yaitu tanaman yang dihasilkan masih rendah dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Multiplikasi tunas secara langsung merupakan salah satu teknik perbanyakan secara kultur jaringan yang dapat menjadi solusi perbanyakan Phalaenopsis sp. Multiplikasi tunas secara langsung dipengaruhi oleh perbedaan nutrisi dan zat pengatur tumbuhan yang diberikan, seperti Benzilaminopurine (BAP) dan Naphtaleneacetic Acid (NAA) serta macam eksplan, seperti nodus tangkai bunga. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi BAP dan NAA dalam media yang memengaruhi multiplikasi tunas secara langsung pada nodus anggrek Phalaenopsis sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada Maret- Desember 2016. Penelitian ini menggunakan eksplan nodus dari tangkai bunga dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah BAP terdiri atas 0 mg/L (B0), 1 mg/L (B1) dan 2 mg/L (B2), dan faktor kedua adalah NAA terdiri atas 0 mg/L (N0), 0,5 mg/L (N1) dan 1 mg/L (N2). Variabel pengamatan yang digunakan adalah waktu terbentuknya tunas, formasi regenerasi tunas yang tumbuh, jumlah tunas dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan konsentrasi BAP 2 mg/L dan NAA 0,5 mg/L (B2N1) membentuk tunas cenderung lebih cepat. Konsentrasi BAP 1 mg/L (B1N0), membentuk tunas cenderung lebih banyak. Konsentrasi NAA cenderung tidak memengaruhi multiplikasi tunas secara langsung pada nodus anggrek Phalaenopsis sp.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80582
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4412]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository