Pengembangan Desain Batik melalui Penggunaan Geometri Fraktal Koch Snowflake
Abstract
Fraktal sebagai cabang ilmu Geometri memiliki pembahasan mengenai bentukbentuk
geometri yang pada mulanya terlihat acak, tetapi sebenarnya memiliki pola
tertentu. Salah satu objek fraktal adalah Koch Snowflake atau dikenal juga dengan
sebutan Salju Koch, yang merupakan bentuk modifikasi dari kuva Koch.
Karakteristik bentuk geometri fraktal yang bersifat serupa pada perbesaran dan posisi
tertentu serta berulang membuat penerapan cabang ilmu Matematika ini berkembang
ke berbagai area, salah satunya adalah industri batik.
Batik adalah salah satu budaya Indonesia yang tidak lain merupakan seni lukis
pada kain dan memiliki pola berulang, pola berulang ini disebut motif. Peredaran
batik telah ada sejak jaman Majapahit sekitar abad ke-13 hingga kini menjadi
warisan budaya dunia yang diresmikan oleh UNESCO. Karena adanya kesuaian
antara batik dan fraktal, yaitu berupa pola berulang, maka terciptalah sebuah bentuk
baru dari batik yang disebut batik fraktal. Sesuai dengan penamaannya pola batik ini
dibentuk dari motif fraktal.
Batik fraktal pertama kali mencuat setelah Pixel People Project dari Bandung
mempublikasikan aplikasi bernama JBatik. Batik fraktal sendiri terdiri atas dua
kategori, yaitu batik hibrida (hybrid) yang merupakan gabungan/perkawinan yang
dihasilkan dari motif batik secara umum dan objek fraktal. Sedang kategori
selanjutnya adalah batik inovasi. Berbeda dengan batik hibrida, batik inovasi adalah
batik yang memiliki pola yang dihasilkan murni dari objek fraktal.
viii
Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah menghasilkan motif batik inovasi
fraktal menggunakan program berbasis Matlab dengan ukuran gambar yang
dihasilkan memiliki rasio perbandingan 2:1 guna menyesuaikan dengan ukuran kain
pada umumnya. Objek fraktal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koch
Snowflake serta dua variasinya. Koch Snowflake dipilih karena memliki sifat indah
geometri, simetris.