SYAIR LAGU BANYUWANGEN: HIBRIDITAS DAN GELIAT IDENTITAS
Abstract
Tulisan ini membahas dinamika syair lagu Banyuwangen yang
persebarannya sampai lintas provinsi. Penggunaan bahasa Using
menjadi salah satu ciri yang menunjukkan kekuatan identitas lokal
Banyuwangi, sedangkan dari segi isi menunjukkan fenomena yang
bersifat universal. Hal itu menunjukkan adanya ketegangan dan
tarik-menarik antara identitas dan hibriditas. Dalam perspektif
poskolonial, hal itu merupakan upaya menciptakan budaya atau
praktik menciptakan bentuk-bentuk resistensi dan negoisasi baru
bagi sekelompok orang dalam relasi sosial dan politik mereka.
Semua itu tidak terlepas dari perjalanan sejarah masyarakat
Banyuwangi khususnya Using. Sejak awal, mereka harus bergulat
mempertahankan identitas dan eksistensi mereka pada waktu
mereka menjadi objek ekspansi kerajaan-kerajaan besar dari Jawa
Kulonan dan Bali. Kreasi dan inovasi harus terus dikembangkan
untuk dapat mempertahankan identitas dan eksistensi mereka. Saat
ini, hal itu membuahkan kreasi-kreasi dalam pengembangan seni
pertunjukan yang diminati oleh masyarakat lintas kabupaten dan
provinsi. Oleh karena itu, perjalanan proses kreatif para pencipta
syair lagu kendang kempul Banyuwangi memiliki daya tarik untuk
dikaji secara lebih mendalam.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]