dc.description.abstract | Luas panen dan produktivitas buah naga di Kabupaten Banyuwangi tahun
2013 – 2014 mengalami penaingkatan. Tahun 2013 dan 2014 dari 678,8 Ha
meningkat menjadi 1.152,8 Ha. Produktivitas tahun 2013 dan 2014 dari 245
Kw/Ha meningkat menjadi 250 Kw/Ha. Kecamatan Sempu menemapati urutan ke
empat yang memiliki produksi buah naga terbesar di Kabupaten Banyuwangi.
Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi mulai menerapka GAP (Good
Agriculture Practices) pada usahatani buah naga. Kelompok tani Pucangsari
merupakan salah satu kelompok tani yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang
anggotanya menanam buah naga dengan melakukan penerapan GAP. Permintaan
yang tinggi serta harga yang relatif mahal dapat mendorong petani dalam
melakukan usahatani buah naga dengan penerapan GAP.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengatahui tingkat motivasi anggota
kelompok tani Pucangsari dalam penerapan GAP, (2) Apakah faktor sosial
ekonomi berhubungan dengan tingkat motivasi petani dalam penerapan GAP.
Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method. Metode penelitian
yang digunakan deskriptif dan korelasi. Metode pengambilan contoh
menggunakan total sampling. Alasisis data yang digunakan Aldelfer (ERG), dan
korelasi Rank Spearman.
Hasil analisis menunjukan bahwa (1) tingkat motivasi anggota kelompok
tani Pucangsari dalam penerapan GAP pada usahatani buah naga di Desa
jambewangi adalah tinggi. (2) faktor-faktor sosial ekonomi yang berhubungan
dengan tingkat motivasi anggota kelompoktani Pucangsari dalam penerapan GAP
pada usahatani buah naga adalah pendidikan, luas laha, dan pendapatan, umur dan
jumlah tanggungan keluarga tidak terdapat hubungan yang signifikan. | en_US |