Pendugaan Sifat Fisik Pisang Mas Kirana (Musa Acumunata) Berdasarkan Umur Petik Menggunakan Pengolahan Citra Digital
Abstract
Ekspor dan permintaan pasar buah pisang mas kirana di Jawa Timur semakin meningkat. Pisang ini dikonsumsi segar karena memiliki rasa manis dan legit serta diolah menjadi berbagai produk oleh industri pengolahan pisang. Sifat fisik buah pisang dipengaruhi oleh umur petik, dan pengaruh tersebut tidak dapat dilihat tanpa uji laboratorium. Pengolahan citra digital adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut tanpa harus merusak bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan hubungan antara umur petik dengan sifat fisik pisang mas kirana dan hubungan sifat fisik dengan variabel mutu citra. Selain itu, juga dilakukan analisis pendugaan sifat fisik dan umur petik pisang mas kirana menggunakan variabel mutu citranya.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2016 di Laboratorium Energi, Otomatisasi dan Instrumentasi Pertanian serta Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Bahan yang digunakan adalah buah pisang mas kirana dengan umur petik 40, 45 dan 50 hari dari keluarnya jantung pisang. Citra buah pisang diambil menggunakan kamera CCD (Charged Couple Device) dengan resolusi 1024x768 piksel. Citra pisang diekstraksi dengan program pengolahan citra yang dibuat menggunakan software Sharp Develop 4.2. Variabel mutu citra hasil ekstraksi berupa area, panjang, lebar, dan indeks warna (r, g serta b). Variabel sifat fisik yang diukur adalah berat, kekerasan dan total padatan terlarut (TPT). Analisis data untuk menentukan hubungan antara umur petik, sifat fisik dan variabel mutu citra dilakukan dengan uji anova satu arah, korelasi dan uji validasi.
Hasil penelitian menunjukkan variasi bahwa umur petik berpengaruh terhadap sifat fisik pisang. Semakin lama umur petik, berat dan total padatan terlarut buah semakin tinggi, sedangkan kekerasannya semakin turun. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara sifat fisik dengan variabel mutu citra. Berat buah berkorelasi cukup kuat dengan variabel panjang (r = 0,73) buah. TPT berkorelasi agak rendah dengan variabel panjang (r = -0,49) dan indeks warna biru (r = -0,45) buah, sedangkan kekerasannya berkorelasi rendah dengan variabel mutu citra keseluruhan.
Hasil boxplot distribusi data seluruh variabel mutu citra menunjukkan bahwa variabel yang dapat digunakan sebagai input program pengolahan citra adalah indeks warna g dan b. Namun, uji validasi menghasilkan akurasi total sebesar 47,6% yang berarti program pendugaan umur petik buah pisang mas kirana tidak dapat menduga umur petik sepenuhnya dengan benar.