Variasi Input Bahan Organik Reaktor Anaerobik Pada Proses Penanganan Limbah Cair Pengolahan Kopi
Abstract
Pengolahan kopi dengan metode basah akan menghasilkan limbah cair dan
limbah padat kulit kopi. Jika dibuang ke lingkungan akan menyebabkan
pencemaran lingkungan karena mengandung bahan organik tinggi. Proses
fitoremidiasi menggunakan eceng gondok mampu menurunkan COD dan BOD
sampai 97,50%. Tetapi proses tersebut tidak mampu mengolah limbah kulit kopi
dan masih meninggalkan limbah eceng gondok. Pengolahan limbah secara
anaerobik merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi bahan organik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana perbedaan
potensi produksi biogas dari variasi input reaktor anaerobik (kulit kopi dan eceng
gondok) dan bagaimana pengaruh proses anaerobik pada penanganan limbah
pengolahan kopi terhadap besarnya nilai efisiensi.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kualitas Air Teknik
Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Jember dan Laboratorium Teknologi Lingkungan
dan Rekayasa Proses, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan
April 2016. Tahap pertama pembuatan inokulum adalah pengenceran 1:1 (kotoran
sapi:air) dan difermentasi selama 12 hari. Tahap kedua persiapan bahan kulit kopi
dan eceng gondok. Kulit kopi dan eceng gondok dipotong ±1 cm. Komposisi
bahan isian reaktor R1 kulit kopi, R2 adalah eceng gondok dan R3 campuran kulit
kopi dan eceng gondok. Tahap ketiga penetralan pH limbah cair kopi pada masing
– masing reaktor. Tahap keempat pengukuran parameter harian dan parameter
awal-akhir. Pengukuran harian meliputi suhu dan tekanan biogas. Pengukuran parameter awak-ahir meliputi pH, COD, BOD, dan rasio C/N.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan rata – rata produksi biogas
pada R1 (berisi kulit kopi), R2 (berisi eceng gondok), R3 (berisi campuran kulit kopi dan eceng gondok) berturut – turut adalah 1034,01 gr/cm
viii
2
, 1034,34 gr/cm
dan 1034, 92 gr/cm
2
. Hal ini menunjukkan variasi input ada penelitian ini tidak
berbeda nyata dan memiliki potensi yang baik sebagai bahan baku biogas. Proses
anaerobik pada R1 (berisi kulit kopi), R2 (berisi eceng gondok), R3 (berisi
campuran kulit kopi dan eceng gondok mampu mampu menurunkan parameter
beban pencemar diantaranya adalah pH, COD, BOD, C dan N ( rasio C/N). Nilai
efisiensi pH berturut-turut adalah 5,80%, 4,96% dan 5,67%. Nilai efisiensi COD
berturut-turut adalah 39,23%, 40,52% dan 41,34%. Nilai efisiensi BOD berturutturut
adalah 16,95%, 13,80% dan 8,32%. Nilai efisiensi rasio C/N berturut-turut
adalah 24,71%, 52,40% dan 13,63%.