OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI YOGHURT MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING DI PT. KUSUMASATRIA AGROBIO TANIPERKASA
Abstract
Industri di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik jumlah industri di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 19.773. Di dunia industri, tingkat produktivitas serta kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing setiap perusahaan. Persaingan yang sangat ketat setiap perusahaan mendorong setiap perusahaan harus memiliki perencanaan produksi yang terencana dengan baik sehingga nantinya tercapai proses produksi yang efisien dan efektif. Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah optimasi produk sehingga tercapai tingkat biaya yang paling rendah untuk proses produksi.
PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa adalah salah satu divisi dari Kusuma Agrowisata Group. Salah satu produk dari PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa adalah yoghurt. Perencanaan produksi yoghurt di PT. Kusumasatria Agrobio Taniperkasa dalam pelaksanaanya mengalami beberapa kendala mengenai jumlah produksi yang tidak menentu dan cenderung fluktuatif, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi dan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, sehingga perlu dilakukan optimasi perencanaan produksi yoghurt.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode goal programming dan proses pengolahan data menggunakan perangkat lunak LINDO. Metode goal programming memiliki tiga komponen yaitu sasaran kendala, variabel keputusan dan fungsi tujuan. Sasaran kendala berisi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi optimasi produksi yaitu kapastas produksi, waktu produksi, biaya produksi dan minimal produksi. Variabel keputusan berisi tentang jumlah optimal produksi yaitu jenis kemasan yoghurt kemasan 170 ml dan jenis kemasan yoghurt
250 ml. Fungsi tujuan berisi tentang cara untuk meminimalkan nilai penyimpangan dari masing-masing kendala. Variabel penyimpangan pada fungsi tujuan ada dua yaitu deviasi atas dan deviasi bawah.
Berdasarkan hasil optimasi sasaran kendala yang dapat tercapai yaitu kapasitas produksi dan biaya produksi, sedangkan waktu produksi dan minimal produksi sasaran kendalanya tidak tercapai dikarenakan melebihi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan Sehingga optimasi perencanaan produksi yoghurt menggunakan metode goal programming tidak tercapai.