ANALISIS LINTAS KOMPONEN UMUR MASAK BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI TAHAN KARAT DAUN GENERASI F5
Abstract
Peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan menggunakan varietas unggul tahan penyakit, berproduksi tinggi
dan berumur genjah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui genotipe kedelai yang berumur genjah dan
mengetahui sifat agronomis yang paling berpengaruh terhadap umur masak polong tanaman. Sifat-sifat agronomi
meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per-tanaman, jumlah buku subur dan berat 100
biji per- tanaman. Percobaan ini dilakukan di Lahan Percobaan Politeknik Negeri Jember. Percobaan disusun
mengggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) diulang 3 kali, setiap ulangan terdiri dari 4 tetua (Dering, Rajabasa,
GHJ-2, GHGj-3), 7 hasil persilangan (P2P3, P3R, P3D, P3P2, RD, P2R, P2D) dengan 2 pembanding (Malabar dan
Ringgit). Jika terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Scott- Knott. Setelah itu dilakukan analisis
korelasi genotipik yang dilanjutkan dengan analisis lintas untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung sifatsifat
agronomi terhadap umur masak polong kedelai. Hasil uji lanjut Scott-Knott menunjukkan bahwa kedelai yang
memiliki umur masak genjah terdapat pada tetua Rajabasa dan berbeda tidak nyata terhadap tetua Polije-2, persilangan
genotipe GHJ-2 x Rajabasa, GHJ-2 x Dering, GJ3 x Rajabasa, GHJ-3 x GHJ-2 serta pembanding umur genjah Malabar
yaitu 79,67 hari setelah tanam, 87,33 hari setelah tanam, 86 hari setelah tanam, 86 hari setelah tanam, 86 hari setelah
tanam, 84,33 hari setelah tanam dan 83,67 hari setelah tanam. Hasil analisis lintas menunjukkan bahwa sifat agronomi
yang dapat dijadikan kriteria seleksi untuk umur masak polong yaitu pengaruh langsung jumlah buku subur melalu
pengaruh tidak langsung tinggi tanaman dan jumlah polong.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]