DESTRUKSI BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella ASAL MATA AIR SUMBER JIRUN DESA MOJO KECAMATAN PADANG KABUPATEN LUMAJANG MENGGUNAKAN TAWAS DAN KAPORIT
Abstract
Mata air sumber Jirun merupakan sarana utama bagi masyarakat di Desa Mojo Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang sebagai penyediaan kebutuhan air. Kebutuhan air minum sebagian warga sekitar dapat terpenuhi dari air sumber Jirun. Apabila dilihat dari kondisi sumber Jirun yang terbuka dan dialirkan melalui pipa-pipa yang tidak terkontrol kebersihannya serta tidak adanya alat penyaring dapat memungkinkan terjadinya pencemaran mikroba meskipun keadaan fisik air tersebut nampak jernih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan destruksi kimiawi tawas dan kaporit yang berbeda konsentrasi terhadap persentase dan nilai koefisien destruksi bakteri E. coli dan Salmonella berpopulasi tinggi (lebih dari 1000 cfu/ml) dan mengetahui kemampuan destruksi kombinasi tawas (0,05 g/100 ml) dan kaporit (0,1 mg/100ml) terhadap persentase dan nilai koefisien destruksi bakteri E. coli dan Salmonella berpopulasi tinggi (lebih dari 1000 cfu/ml).
Penelitian dilaksanakan di Desa Mojo Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang dengan cara sampling mata air sumber Jirun. Pengambilan sampel air dilakukan pada bulan februari 2015. Pengujian air secara kuantitatif terhadap bakteri E. coli dan Salmonella dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Bakteri E. coli dan Salmonella ditumbuhkan hingga mencapai populasi masing - masing sebesar 2010,45 x 101 dan 1939,09 x 100 cfu/ml. Pengujian yang dilakukan yaitu kemampuan tawas dan kaporit untuk mendestruksi bakteri E. coli dan Salmonella. Tawas dilakukan dengan dua dosis, yaitu 0,05 (A1) dan 0,1 (A2) g/ 100 ml air. Kaporit dilakukan dengan tiga dosis, yaitu 0,1 (B1), 0,2 (B2), dan 0,3 (B3) mg/100 ml air. Campuran tawas dan kaporit dilakukan dengan dosis 0,05 g tawas dan 0,1 mg kaporit per 100 ml sampel (C).
Semakin tinggi dosis aplikasi tawas dan kapoprit terhadap mata air sumber Jirun menunjukkan adanya peningkatan persentase dan nilai koefisien destruksi bakteri E. coli dan Salmonella. Persentase destruksi bakteri E. coli sebesar 2,24% dan Salmonella sebesar 60,73%. Nilai koefisien destruksi bakteri E. coli sebesar 0,07 dan Salmonella sebesar 1,53. Penggunaan kaporit dengan dosis 0,3 mg/100 ml air memiliki peran yang lebih efektif jika dibandingkan dengan penggunaan tawas ataupun campuran. Hal ini terjadi karena senyawa kaporit dapat membunuh secara langsung bakteri E. coli dan Salmonella daripada senyawa tawas yang membunuh secara bertahap yaitu dengan mengendapkan bakteri E. coli dan Salmonella terlebih dulu. Aplikasi kombinasi tawas (0,05 g/100 ml) dan kaporit (0,1 mg/100ml) terhadap mata air sumber Jirun menunjukkan adanya peningkatan persentase dan nilai koefisien destruksi bakteri E. coli dan Salmonella. Persentase destruksi bakteri E. coli sebesar 1,94% dan Salmonella sebesar 38,81%. Nilai koefisien destruksi bakteri E. coli sebesar 0,06 dan Salmonella sebesar 0,98. Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang menetapkan standar kualitas air minum bahwa tidak boleh terdapat bakteri E. coli dan Salmonella lebih dari 0 per 100 ml air minum. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kaporit dengan dosis 0,3 mg/100 ml air tidak mampu mendestruksi Bakteri E. coli dan Salmonella yang berpopulasi lebih dari
1000 cfu/ml.