PERANCANGAN SOP (Standar Operating Procedure) PROSES PRODUKSI MOCAF DI PT. BANGKIT CASSAVA MANDIRI (BCM) KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH
Abstract
MOCAF (Modified Cassava Flour) adalah tepung singkong yang
dimodifikasi dengan cara fermentasi yang saat ini telah banyak dikembangkan di
Indonesia sebagai pensubtitusi terigu. PT. Bangkit Cassava Mandiri (BCM)
merupakan produsen terbesar MOCAF yang ada di Indonesia, saat ini sedang
mengembangkan penerapan ISO 9000:2008 dalam proses produksi MOCAF untuk
mendapatkan standarisasi mutu produk. SOP (Standart Operating Procedure) proses
produksi menjadi salah satu persyaratan dalam mengembangkan penerapan ISO
9000:2008. PT. BCM sebagai produsen MOCAF belum memiliki SOP, sehingga
proses produksi hanya dilakukan berdasarkan instruksi dari kepala bagian produksi.
Selain sebagai persyaratan ISO 9000:2008, SOP juga berfungsi untuk mengurangi
cacat produk yang dihasilkan serta sebagai pedoman untuk para pekerja/karyawan
dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai
perancangan SOP proses produksi MOCAF serta dokumen pendukungnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (Mixed method)
antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Model penelitian kombinasi yang
digunakan yaitu confirm and discover. Data kuantitaif digunakan untuk
mengkonfirmasi lebih lanjut data kualitatif yang dihasilkan. Data yang dihasilkan dari
metode kualitatif bersifat deskriptif, berupa kata-kata tertulis, lisan dari orang serta
perilaku yang diamati. Sedangkan, metode penelitian kuantitatif dilakukan pada saat
melakukan evaluasi mutu produk MOCAF pra dan pasca penerapan SOP proses
produksi. Langkah pertama dalam pembuatan SOP adalah observasi obyek penelitian
untuk melakukan pengamatan secara mendetail permasalahan yang ada pada proses
produksi. Langkah selanjutnya adalah mempelajari proses pembuatan MOCAF
melalui berbagai pustaka serta pengamatan langsung proses produksi di pabrik.
Kemudian dilakukan pembuatan draft SOP proses produksi MOCAF yang
menghasilkan tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama serta bagian instruksi kerja
dan formulir pencatatan. Bagian awal terdiri atas cover, judul, daftar isi, daftar istilah,
daftar singkatan, daftar distibusi dokumen terkendali dan daftar rekaman revisi SOP.
Bagian utama SOP terdiri atas diagram alir, deskripsi, tujuan, ruang lingkup,
penanggung jawab, serta pengertian simbol diagram alir. Sedangkan bagian terakhir
adalah bagian instruksi kerja serta fomulir pencatatan. Instruksi kerja dan fomulir
pencatatan yang dihasilkan sebanyak 9 buah yang terdiri proses penerimaan chips,
pemeriksaan kualitas chips, sortasi, penggilingan, pencampuran, pengayakan,
pengemasan, pemeriksaan serta pengangkutan produk akhir.
Draft SOP yang telah dibuat kemudian disosialisasikan dengan target para
pekerja yang ada di area produksi. Sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan dan
menjelaskan SOP yang telah dibuat, sehingga mempermudah pekerja dalam
melakukan pekerjannya. Selain itu, SOP yang telah dirancang akan diuji cobakan
pada proses produksi MOCAF selama kurang lebih 4 hari masa produksi dengan
estimasi 4 hari pengambilan sampel produk sebelum diterapkan SOP dan 4 hari
pengambilan sampel setelah diterapkan SOP. Sampel dilakukan evaluasi mutu produk
akhir dengan parameter kadar air, derajad putih dan derajad kehalusan. Hasil evaluasi
kualitas produk akhir MOCAF pra dan pasca penerapan SOP memiliki perbedaan
kualitas pada parameter kadar air dan derajad kehalusan. Kadar air MOCAF yang
dihasilkan pasca penerapan SOP lebih rendah (9,76-11,60%) dari pada kadar air pra
penerapan SOP (9,26-13,29%). Derajad kehalusan MOCAF pra penerapan SOP pada
ukuran mesh 80 (57-87%) lebih rendah dibandingkan derajad kehalusan MOCAF
pasca penerapan SOP pada ukuran mesh 80 (57-98%). Sedangkan parameter derajad
putih produk akhir pra dan pasca penerapan SOP tidak memiliki perbedaan.