UJI KINERJA MESIN PENEPUNG TIPE PIRINGAN (DISC MILL) UNTUK PENEPUNGAN GAPLEK
Abstract
Gaplek merupakan istilah untuk penyebutan singkong yang kering.
Singkong dikupas kulitnya terlebih dahulu kemudian dibelah menjadi beberapa
bagian dan selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari. Penggunaan gaplek
untuk dijadikan bahan subtitusi beras sebagai bahan konsumsi sehari-hari masih
sangat jarang sekali. Padahal, penggunaan komoditas selain beras untuk dijadikan
bahan konsumsi pokok bagi masyarakat indonesia sangat penting, agar
ketergantungan pada beras tidak menjadi beban untuk pemerintah melakukan
kegiatan impor beras.
Salah satu bahan pangan alternatif selain beras yang bisa dikembangkan
saat ini adalah Gaplek. Gaplek merupakan bahan pangan non beras, yang berasal
dari salah satu jenis tanaman umbi-umbian yaitu singkong. Teknologi pangan
non-beras seperti gaplek ini perlu dikembangkan agar pengolahan pangan tersebut
dapat dipermudah sehingga tenaga, biaya dan waktu pengolahan dapat
dipersingkat. Salah satu teknologi pengolahan gaplek yang sudah ada saat ini
adalah dengan cara penepungan gaplek. Karena setelah menjadi tepung, gaplek
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan.
Misalnya yang sudah banyak beredar di pasaran sekarang adalah “tiwul”
Mesin penepung tipe disc (piringan) yang sudah banyak digunakan oleh
masyarakat untuk menepungkan gaplek adalah disc mill dengan sumber energi
atau tenaga penggerak berupa mesin diesel. Di sisi lain, saat ini juga terdapat
mesin disc mill dengan sumber energi atau tenaga penggerak berupa motor listrik
dan belum dimanfaatkan untuk kegiatan penepungan gaplek. Sehingga perlu
adanya sebuah penelitian tentang kinerja mesin tersebut saat digunakan untuk
penepungan gaplek dan perhitungan biaya selama proses penepungan berlangsung Nilai Kapasitas penepungan tertinggi didapatkan dari kombinasi perlakuan
kecepatan putaran mesin sebesar 11900 rpm (rotasi per menit) dan kadar air
sebesar 10% yaitu sebesar 123,6 kg/jam. Rendemen penepungan yang dihasilkan
dari kombinasi kecepatan putaran mesin sebesar 9900 rpm dan kadar air pada
bahan sebesar 14% mempunyai nilai tertinggi dibandingkan dengan perlakuan
yang lainnya yaitu sebesar 95,1%. Mesin penepung tipe disc mill, dengan model
JY2B yang menggunakan motor penggerak dengan kecepatan putaran sebesar
2900 rpm cukup baik digunakan untuk penepungan gaplek karena nilai efisiensi
mesin penepung yang didapatkan rata-rata sebesar > 50%. Nilai tertinggi adalah
99,08%. Biaya proses penepungan tertinggi dihasilkan dari kombinasi perlakuan
kecepatan putar mesin 7900 rpm dan kadar air 14% yaitu sebesar Rp. 7012.