RANCANG BANGUN ALAT PENGAYAK BENIH JAGUNG SEMI MEKANIS
Abstract
Proses sortasi benih jagung di PT Petro Kimia Gresik dilakukan secara
manual dengan pekerja sejumlah 5 orang. Cara tersebut membutuhkan waktu
yang cukup lama dan pekerja cukup banyak. Oleh karena itu perlu adanya rancang
bangun alat dan membuat alat pengayak benih jagung semi mekanis yang
berfungsi mengoptimalkan pekerja dan waktu yang dibutuhkan dalam proses
sortasi benih jagung Bima 14.
Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang, membuat, dan menguji kinerja
alat pengayak benih jagung semi mekanis. Penelitian ini bermanfaat untuk dapat
memaksimalkan sumber daya manusia (pekerja) yang tersedia, dapat
membersihkan benih jagung dari kotoran dan tongkol yang terikut, dapat
menyeragamkan ukuran benih jagung Bima 14, dan dapat mempercepat waktu
produksi.
Pembuatan alat pengayak benih semi mekanis memiliki beberapa tahapan
mulai dari pembuatan konsep desain, perancangan alat, pemilihan komponenkomponen
alat, perakitan alat dan pengujian alat. Alat pengayak benih jagung
semi mekanis dirancang khusus untuk proses sortasi benih jagung. Alat pengayak
benih semi mekanis terdiri dari bagian-bagian yaitu ayakan, rangka dan 2 lubang
pengeluaran. Ayakan berfungsi untuk menyaring benih jagung dari kotoran.
Rangka berfungsi sebagai fondasi dari alat pengayak benih jagung semi mekanis
dan 2 lubang pengeluaran berfungsi untuk memisahkan benih jagung yang
tersortasi (lubang pengeluaran 2) dan benih jagung yang tidak tersortasi (lubang
pengeluaran 1). Rangka dibuat dengan panjang 100 cm, lebar 145 cm dan tinggi
96 cm, dengan ukuran sedemikian dapat memudahkan operator untuk melakukan
proses pengayaan. Alat pengayak di buat menyerupai bentuk persegi dengan
panjang 90 cm. Lubang pengeluaran 1 dibuat menyerupai bangun trapesium dengan ukuran panjang 124 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 55 cm. Lubang
pengeluaran 2 dibuat dengan panjang 100 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 48 cm.
Komponen penyusun rangka dibuat dari bahan kayu. Kayu yang
dibutuhkan panjangnya 16 m dengan ketebalan 3,5 x 2,5 cm. Bahan yang
digunakan sebagai pengayak yaitu ayakan yang terbuat dari kawat berukuran
mesh 25. Bahan untuk pembuatan lubang pengeluaran 1 dan 2 berupa lempengan
kayu Pembuatan lubang pengeluaran membutuhkan lempengan kayu sebanyak 4
lembar, masing-masing berukuran panjang 1,22 m dan lebar 2.44 m dengan
ketebalan 5 mm. Alat pengayak benih jagung semi mekanis ini di rakit
menggunakan paku, lem kayu, mur dan baut sebagai komponen untuk
menyatukan bagian-bagian alat menjadi satu kesatuan alat yang utuh dan dapat
dilakukan pengujian alat.
Uji alat pengayak benih jagung semi mekanis terdiri 2 yaitu, uji fungsional
dan uji elementer. Uji fungsional dilakukan untuk mengetahui apakah alat dapat
berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada uji fungsional didapatkan
bahwa alat pengayak benih jagung semi mekanis berhasil mensortasi benih jagung
dari benih yang rusak, berukuran kecil, dan kotoran. Uji elementer terdiri dari
kapasitas pemisahan, persentase besar kehilangan, persentase benih yang tidak
tersortasi, dan efektivitas pengayakan. Berdasarkan uji kinerja kapasitas
pemisahan alat pengayak benih jagung memiliki 22,84 g/s – 79,35 g/s, persentase besar kehilangan sebesar 0,02% - 0,06%, dan persentase benih yang tidak
tersortasi 0,03% - 0,06%, dan efektivitas alat pengayak benih jagung semi
mekanis mencapai 99,97%.
Dari hasil rancang bangun alat pengayak benih jagung semi mekanis
tersebut ada beberapa kendal pada alat seperti proses pengayakan masih belum
maksimal dalam arti benih jagung yang seharusnya ter ayak masih banyak yang
menyangkut di ayakan meskipun jumlahnya sedikit, dan Pada saat proses
pengayakan alat pengayak benih jagung semi mekanis masih bisa berpindah tempat