UJI KINERJA RODA APUNG HASIL MODIFIKASI PADA PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Abstract
Jenis tanah di Desa Prajekan Kidul adalah tanah mediteran dengan nilai bulk density tanah sebesar 1,02 gr/cm adalah nilai yang lebih tinggi dari rata-rata. Namun pada kenyataannya di lapangan, tanahnya masih cocok ditanamai berbagai macam tanaman yaitu padi dan palawija. Kapasitas kerja yang paling besar adalah pengolahan tanah sawah menggunakan roda modifikasi kedua (roda 3) dengan nilai 0,08 Ha/jam. Nilai kapasitas kerja dipengaruhi oleh slip dan sinkage. Nilai slip yang terbesar terjadi pada roda modifikasi pertama yaitu 22,41% dan slip roda yang terkecil pada roda modifikasi kedua yaitu 14,91%, hal tersebut dikarenakan desain roda modifikasi kedua memiliki sirip lebih lebar dan kemungkinan memiliki daya mencengkeram tanah lebih baik daripada kedua roda yang lain. Hasil yang didapat pada pengukuran sinkage menunjukkan bahwa nilai yang menggunakan sirip roda tiga sealu lebih kecil daripada pelat roda satu dan dua yaitu 7,35 cm. Dari ketiga pengukuran tersebut dapat dilihat bahwa roda modifikasi kedua (roda 3) lebih efektif dibandingkan kedua roda yang lain. Waktu yang digunakan untuk prngolahan tanah relatif lebh cepat daripada kedua roda yang lain, sehingga dapat menghemat dari segi biaya dan waktu. Berdasarkan
hasil pengukuran kapasitas kerja, slip, dan sinkage diperoleh efisiensi terbesar untuk roda modifikasi kedua (roda 30 dengan nilai 96,74%.
Kemampuan kinerja ketiga roda traktor yang paling baik adalah roda modifikasi kedua dengan nilai kapasitas kerja 0, 056 Ha/jam dan nilai ketenggelaman roda terendah yaitu, 7,35 cm. Berdasarkan hasil wawancara roda yang paling diminati dan sering dipakai untuk pengolahan tanah basah di Desa Prajekan Kidul adalah roda hasil modifikasi ke dua, karena roda tersebut memiliki daya mencengkram tanah paling baik dan tidak mudah tenggelam pada saat pengolahan tanah. Pada saat pengukuran kapasitas kerja sebaiknya melakukan pengukuran di satu lahan yang sama agar data yang dihasilkan lebih akurat. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melakukan perbandingan terhadap sudut sirip roda apung pada roda yang berbeda, karena sirip roda apung sangat mempengaruhi kinerja traktor pada saat pengolahan tanah. Untuk mengetahui tingkat penetrasi roda ke dalam tanah, sebaiknya dilakukan analisa tekstur dan struktur tanah pada saat sebelum pengukuran kinerja traktor tangan.