SIFAT FISIK BIJI KEDELAI (Glycine max (L.) ) VARIETAS BALURAN DARI BERBAGAI LOKASI PERTUMBUHAN
Abstract
Kedelai menjadi makanan pedamping sehari-hari masyarakat Indonesia, mengakibatkan jumlah konsumsi kedelai meningkat. Fakultas Pertanian Universitas Jember juga menghasilkan kedelai varietas baru yang di kenal dengan Kedelai Baluran, saat ini telah dilakukan penanaman kedelai varietas Baluran di berbagai daerah dengan kondisi tanah dan alam yang beragam. Kedelai yang dihasilkan mempunyai sifat fisik yang beragam. Namun demikian belum ada studi yang mengidentifikasi sifat fisik kedelai jenis Baluran yang relevan untuk tujuan pengembangan metode penanganan pasca panen dan pengolahanya. Oleh karena itu studi sifat fisik Kedelai Baluran akan dilaksanakan pada penelitian ini dalam rangka menyediakan data yang diperlukan untuk merancang penanganan pasca panen komoditas tersebut.
Kedelai varietas Baluran dari tiga lokasi pertumbuhan dikondisikan pada tiga kadar air yang berbeda, yaitu 5, 10, dan 15 (%bb). Pengondisian kadar air biji kedelai dilakukan dengan menggunakan oven. Pengkondisian kadar air awal 15% (bb) menggunakan metode yang berbeda, yaitu dengan menggunakan toples besar berisi air biasa kemudian bahan diletakkan diatasnya dan ditutup rapat. Bahan didiamkan selama 24 jam, sehingga diperoleh biji kedelai dengan kadar air 15% (bb).Selanjutnya dilakukanpengukuran sifat fisik kedelai yang meliputi bentuk, ukuran, berat, volume, luas permukaan, densitas curah, densitas partikel, spherisitas, porositas, geometric mean diameter dan warna serta sifat mekaniknya (Angel of repose dan koefisien friksi statis).
Hasil percobaan sifat fisik kedelai baluran pada berbagai lokasi pertumbuhan diperoleh nilai sebagai berikut intersep A (6,72 mm - 8,23mm), intersep B (5,74mm - 6,69mm), intersep C (4,73mm - 5,35mm), geometric mean diameter (5,96 mm - 6,60 mm),volume (96,64 mm3 - 150,34 mm3), spherisitas ( 0,80 - 0,87), luas permukaan(0,90 mm2/mm3 - 1,05 mm2/mm3),berat perbiji (0,11g -0,22g), densitas curah (571,25 kg/m3 -716,80 kg/m3), densitas partikel (490,20 kg/m3 - 499,51 kg/m3), aktifitas air0,35 - 0,76, dan chroma (28,16 – 31,82). Sedangkan sifat mekanik kedelai baluran pada berbagai lokasi pertumbuhan diperoleh nilai sebagai berikut nilai sudut curah yaitu (19,65 ˚- 34,44˚) dan untuk koefisien friksi statis diperoleh μs (0,21 - 0,34), nilai μg (0,21 - 0,35) dan nilai μw (0,20- 0,39).Perlakuan kadar air dan lokasi penanaman berpengaruh pada sifat fisik biji kedelai. Lokasi pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap variabel ukuran biji (A,B dan C), geometric mean diameter (Dg), volume (V), luas permukaan (SA), dan koefisien friksi statis (μs dan μg) sedangkan perlakuan kadar air awal berpengaruh signifikan terhadap spherisitas (ϕ), sudut curah (Rps) , berat perbiji, aktifitas air ( aw), dan koefisien friksi stastis (μg).