KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN
Abstract
Berdasarkan pengeringan yang dilakukan, wortel segar memiliki
kadar air awal 89,88-90,45 (%wb). Sedangkan kadar air air yang
dihasilkan setelah pengeringan pada masing-masing suhu memiliki nilai
rata-rata <9 (%wb) sesuai dengan standar mutu tepung di Indonesia.
Waktu yang diperlukan dalam proses pengeringan wortel dengan suhu
60, 70, dan 80C secara berurutan adalah 24, 18, dan 12 jam. Untuk
menjamin keseragaman pengeringan, dilakukan pada proses pengeringan
dilakukan pembalikan tiap jam.
Tepung wortel memiliki tingkat kehalusan (FM) sebesar 1,99-2,5,
ukuran rata-rata butiran (D) sebesar 0,41-0,57 mm, tingkat kecerahan
sebesar70,37-72,91, tingkat kemerahan (a) sebesar 13,77-17,27, tingkat
kekuningan (b) sebesar 31,63-38,49, nilai chroma sebesar 35,58-40,88,
densitas curah sebesar 0,28-0,31 g/cm3, daya serap minyak sebesar 1,07-
1,2 g/g, dan daya serap air sebesar 4,95-5,8 ml/g.
Berdasarkan hasil penelitian, suhu pengeringan lebih dominan
berpengaruh terhadap sifat fisik produk tepung wortel dibanding dengan
durasi penepungan. Suhu pengeringan berbanding lurus dengan tingkat
kekuningan (b), chroma, densitas curah, dan daya serap minyak, dan
suhu pengeringan berbanding terbalik dengan tingkat kehalusan, ukuran
rata-rata butiran, tingkat kecerahan, tingkat kemerahan (a), dan daya
serap air. Durasi penepungan berbanding lurus dengan tingkat
kekuningan (b), chroma, densitas curah, dan daya serap minyak.