dc.description.abstract | Pemanis jenis sukrosa yang diproduksi dari nira tebu dan sangat popular di
masyarakat memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan karena sukrosa
memerlukan hormon insulin dalam proses metabolismenya, sehingga tidak baik
digunakan untuk penderita diabetes dan dapat memicu terjadinya karies gigi dengan
keberadaan mikroba Streptococcus mutans. Oleh karena itu, perlu adanya pemanis
alternatif dari nira tebu, yang memiliki sifat menyerupai sukrosa, tetapi aman bagi
kesehatan, seperti arabitol dan xylitol. Produksi xylitol secara komersial sebagian besar
masih dilakukan secara kimiawi dengan cara hidrogenasi D-xylose menggunakan
larutan asam yang memerlukan biaya relatif mahal dan hasil yang diperoleh dari cara
tersebut cukup rendah. Produksi arabitol sebagian besar juga masih dilakukan dengan
menggunakan bahan glukosa murni atau arabinose yang harganya cukup mahal,
sehingga perlu dilakukan produksi arabitol dan xylitol dengan cara yang lebih efektif,
efisien, serta ekonomis dalam hal biaya dan produktivitas. Salah satunya dengan cara
memproduksi arabitol dan xylitol menggunakan bantuan mikrorganisme yang
memiliki kemampuan untuk produksi arabitol dan xylitol, seperti Saccharomyces
cerevisiae, Pichia ohmeri, dan Gluconobacter thailandicus dengan aplikasi teknik
imobilisasi sel menggunakan manik-manik kayu yang tekniknya cukup sederhana dan
dilakukan pada media nira tebu yang memiliki kandungan sukrosa yang tinggi,
sehingga dapat dihasilkan arabitol dan xylitol nira tebu yang aman dan sehat dengan
tingkat produktivitas optimal. Namun, lama fermentasi optimal dan kuantitas produksi
arabitol dan xylitol nira tebu dengan sel amobil menggunakan manik-manik kayu serta
pengaruh imobilisasi sel dengan manik-manik kayu terhadap kuantitas produksi
arabitol dan xylitol nira tebu masih belum diketahui, sehingga perlu dilakukan
penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan S.
cerevisiae, P. ohmeri, dan G. thailandicus dalam produksi arabitol dan xylitol melalui
fermentasi bertahap, untuk mengetahui lama fermentasi optimal dan kuantitas produksi
arabitol dan xylitol nira tebu dengan sel amobil menggunakan manik-manik kayu serta
pengaruh imobilisasi sel dengan manik-manik kayu terhadap kuantitas produksi
arabitol dan xylitol nira tebu.
Penelitian dilakukan menggunakan nira tebu yang difermentasikan secara
bertahap dengan aplikasi S. cerevisiae, P. ohmeri, dan G. thailandicus dalam bentuk
sel bebas dan sel amobil menggunakan manik-manik kayu. Dalam pelaksanaannya,
media fermentasi diinkubasi dalam waterbath shaker pada suhu 30 oC selama 72 jam
dengan kecepatan 75-80 r.p.m. Pengambilan sampel untuk tiap tahapan fermentasi
dilakukan pada jam ke- 0, 6, 12, 24, 48, dan 72, kemudian sampel siap dianalisis.
Parameter pengamatan meliputi: pertumbuhan sel mikroba (total mikroba), pH media,
dan kadar sukrosa, glukosa, arabitol serta xylitol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lama fermentasi 24 jam dengan S.
cerevisiae bentuk sel bebas dan sel amobil mampu menghasilkan glukosa sebesar
37.117 ppm dan 31.699 ppm, pada lama fermentasi 48 jam dengan P. ohmeri bentuk
sel bebas dan sel amobil mampu menghasilkan arabitol sebesar 1.016 ppm dan 2.954
ppm. Sedangkan, pada lama fermentasi 72 jam dengan G. thailandicus bentuk sel
bebas dan sel amobil menghasilkan xylitol sebesar 702 ppm dan 617 ppm.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan sel S.
cerevisiae, P. ohmeri, dan G. thailandicus dalam bentuk bebas maupun amobil
melalui fermentasi secara bertingkat dengan media nira tebu mampu menghasilkan
arabitol dan xylitol. | en_US |