Analisis Mutu Fisik Dan Mutu Cita Rasa Kopi Arabika Dari Beberapa Daerah Di Indonesia
Abstract
Daerah penghasil kopi utama yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan beberapa provinsi lainnya. Masing – masing daerah penghasil kopi menghasilkan kopi Arabika dengan mutu fisik dan cita rasa yang berbeda – beda. Perbedaan mutu fisik dan cita rasa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ketinggian tempat tumbuh, jenis tanah, varietas dan cara pengolahan. Selain itu perbedaan mutu fisik dan cita rasa antar masing – masing daerah penghasil kopi belum diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi mutu fisik dan cita rasa kopi Arabika dari beberapa provinsi seperti NTT (Nusa Tenggara Timur), Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, NAD (Nangroe Aceh Darussalam), Bengkulu dan Sumatera Utara yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan informasi mengenai mutu fisik dan cita rasa kopi Arabika dari beberapa daerah penghasil kopi Arabika di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik kopi Arabika dari
beberapa daerah penghasil kopi Arabika di Indonesia, mengetahui mutu cita rasa kopi Arabika dari beberapa daerah penghasil kopi Arabika di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Statistic Multivariet yaitu metode statistik yang memungkinkan kita melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis pengaruh beberapa variable terhadap variabel – (variable) lainnya dalam waktu yang bersamaan. Faktor : Asal daerah kopi Arabika (perlakuan) meliputi NTT, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, NAD
(Nangro Aceh Darussalam), Bengkulu serta Sumatera Utara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui mutu fisiknya biji kopi Arabika dari
provinsi Bali, Sumatera Utara, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu, Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan serta Jawa Barat termasuk biji kopi Arabika mutu 1 karena total nilai cacatnya tidak melebihi 11. Hal ini ditunjukkan dengan total nilai cacat berturut – turut dari beberapa provinsi tersebut adalah 1,85; 2,43; 3,88; 4,12; 0,6; 2,9; 0,4; 10,77 dan 1,5. Sedangkan berdasarkan mutu cita rasanya kopi Arabika dari provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur termasuk kopi Specialty Very Good (80 – 84,99). Dengan Total Score berturut-turut 82,65; 84,43 serta 84,66. Biji kopi Arabika dari provinsi Bengkulu, Sumatera Utara, Bali, Nangroe Aceh Darussalam, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah termasuk kopi Specialty Excelent (85 – 95,99). Hal ini ditunjukkan dengan Total Score berturut-turut dari beberapa provinsi tersebut adalah 85,07; 85,29; 85,65; 86,06; 88,97 serta 89,00