Show simple item record

dc.contributor.advisorIndarto
dc.contributor.advisorAhmad, Hamid
dc.contributor.authorAshidiqi, Rusdani
dc.date.accessioned2016-01-28T07:57:00Z
dc.date.available2016-01-28T07:57:00Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim111710201035
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72860
dc.description.abstractErosi merupakan proses penghancuran, pengangkutan, dan pengendapan tanah oleh pergerakan air yang menyebabkan hilangnya unsur hara tanaman dan pendangkalan sungai. Fenomena erosi yang terjadi pada suatu daerah beragam menurut ruang dan waktu. Keragaman erosi disebabkan kompleknya karakteristik faktor-faktor erosi. Setiap faktor erosi mempunyai variasi yang komplek secara spasial. Perbedaan ini sulit untuk diketahui apalagi dalam lingkup daerah yang luas. Prediksi erosi diperlukan guna mengetahui laju erosi yang terjadi. Dengan mengetahui hal tersebut, dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam perencanaan lahan dan konservasi tanah. USLE merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk memprediksi rata-rata laju erosi jangka panjang pada suatu wilayah dari erosi lembar dan alur. Beberapa parameter input USLE meliputi erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), indeks pengelolaan tanaman (C), dan tindakan konseravasi tanah (P). Geographical Information System (GIS) merupakan alat yang memfasilitasi penggunaan metode USLE dengan berbagai karakteristik faktor-faktor erosi dalam skala spasial yang luas. Penelitian ini bertujuan a) memprediksi besar laju erosi, b) mengklasifikasikan, dan c) membuat peta tingkat bahaya erosi. Penelitian ini dilakukan di wilayah administratif UPT PSDA Malang, di Jawa Timur. Total area yang dimodelkan yaitu sekitar 7.956,07 km2. Input data meliputi data curah hujan tahunan (2001 – 2010) untuk menghitung faktor R, data nilai faktor K, data DEM resolusi 30 m dari ASTER G-DEM untuk menghitung faktor LS, data nilai faktor CP, peta sebaran stasiun hujan, peta jenis tanah, dan peta tataguna lahan. Semua data diperoleh dari Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi pertanian, Universitas Jember, kecuali data K dan CP yang mengacu pada nilai K dan CP di DAS Brantas. ArcGIS 10.0 merupakan software GIS yang digunakan untuk pemrosesan data untuk analisis erosi. Hasil penilitian menunjukkan bahwa total laju erosi yaitu 27,17 ton/ha/tahun atau setara 2,26 mm/tahun. Klasifikasi tingkat bahaya erosi mencakup lima kelas yang terjadi pada wilayah studi antara lain: sangat ringan (1,85 ton/ha/tahun), ringan (33,76 ton/ha/tahun), sedang (103,47 ton/ha/tahun), berat (282,70 ton/ha/tahun), dan sangat berat (1.379 ton/ha/tahun). Berdasarkan tingkat bahaya erosi yang terjadi, wilayah penelitian didominasi oleh tingkat bahaya erosi kelas ringan (70,28% ), diikuti kelas ringan (19,37%), sedang (8,21%), berat (1,70%), dan sangat berat (0,44%).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectErosien_US
dc.subjectUniversal Soil Loss Equation (USLE)en_US
dc.subjectArcGISen_US
dc.titlePEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI MENGGUNAKAN UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION (USLE) DAN ARCGIS DI WILAYAH ADMINISTRATIF UPT PSDA MALANG - JAWA TIMURen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record