EVALUASI MUTU MINYAK KELENTIK DENGAN PENAMBAHAN KAPSUL ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KOPI DAN BHT: KAJIAN JENIS KEMASAN
Abstract
Minyak kelentik merupakan minyak nabati yang diperoleh dari buah kelapa
yang proses ekstraksinya menggunakan cara pemanasan. Minyak kelentik juga
dikenal sebagai minyak kelapa tradisional yang umumnya memiliki mutu yang
kurang baik yaitu mempunyai bilangan peroksida dan asam lemak bebas yang
tinggi, sehingga minyak akan cepat menjadi tengik dalam dua bulan.
Penambahan antioksidan pada minyak diharapkan dapat menghambat
penurunan mutu minyak. Antioksidan yang umum digunakan sebagai pengawet
minyak adalah antioksidan sintetis seperti butylated hydroxytoluene (BHT).
Namun antioksidan sintetis dicurigai menimbulkan efek karsinogenik. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian yang mengacu pada penggunaan antioksidan
alami yaitu kapsul antioksidan kulit buah kopi.
Kapsul antioksidan kulit buah kopi adalah produk dari enkapsulasi
antioksidan yang terkandung dalam kulit buah kopi arabika dengan menggunakan
kombinasi bahan pengkapsul yaitu gum arab dan tapioka teroksidasi. Kapsul
antioksidan kulit buah kopi mengandung beberapa jenis antioksidan alami antara
lain antosianin 0,0006 mg/g, polifenol 0,052 mg/g, betakaroten 10,98 mg/g dan
vitamin C 81,14 mg/g. Kapsul antioksidan kulit buah kopi juga memiliki aktivitas
antioksidan cukup tinggi (87,22%) sehingga berpotensi untuk diaplikasikan pada
minyak kelentik dalam memperlambat penurunan mutu khususnya kerusakan
minyak yang disebabkan oleh oksidasi dan radikal bebas. Adapun tujuan dari
penelitian ini mengetahui hubungan jenis kemasan dan jenis senyawa antioksidan
terhadap tingkat kerusakan minyak kelentik selama penyimpanan serta
mengetahui laju kerusakannya.
vii
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga empat yaitu tahap pertama adalah
analisa awal terhadap sifat fisik dan kimia minyak kelentik. Tahap kedua
dilakukan penambahan antioksidan pada minyak kelentik, pengemasan, dan
penyimpanan. Antioksidan yang ditambahkan yaitu kapsul antioksidan kulit buah
kopi dan BHT lalu masing-masing dikemas dengan wadah plastik dan wadah kaca
kedap cahaya (botol kaca yang ditutup almunium foil) dan disimpan pada suhu
ruang. Tahap ketiga adalah analisa sifat fisik dan kimia setiap minggu sampai
minggu kedelapan. Tahap keempat adalah uji hedonik minyak yang telah
disimpan selama 8 minggu untuk mengetahui adanya perubahan mutu minyak
kelentik berdasarkan kesukaan panelis dan dibandingkan dengan minyak kelentik
segar sebagai kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan pengemasan dengan wadah kaca kedap
cahaya lebih efektif dalam menghambat penurunan mutu dari pada minyak
kelentik yang dikemas dengan menggunakan wadah plastik. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa penambahan kapsul antioksidan kulit buah kopi pada minyak
kelentik dapat menghambat penurunan mutu namun efektifitasnya lebih kecil dari
BHT. Adapun angka kerusakan minyak kelentik dengan penambahan kapsul
antioksidan kulit buah kopi pada wadah kaca kedap cahaya selama penyimpanan
sampai minggu ke-8 yaitu bilangan peroksida 4,169 meq O2/1000g, asam lemak
bebas 1,39%, angka asam 3,9 mg KOH/g, penurunan nilai hue 115,37, viskositas
39,69 mPaS, dengan presentasi nilai kesukaan aroma, kekeruhan dan kesukaan
keseluruhan (skor 4) masing-masing 13%, 1%, dan 9%.