KARAKTERISASI HIDROLISAT PROTEIN IKAN WADER (Rasbora jacobsoni) SECARA ENZIMATIS DENGAN ENZIM PROTEASE DARI TANAMAN BIDURI (Calotropis gigantea)
Abstract
Penggunaan MSG sebagai penyedap rasa oleh sebagian masyarakat telah
melebihi dosis aman konsumsi yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan.
Salah satunya dapat memunculkan gejala seperti kesemutan, leher terasa panas,
sesak dada dan pusing kepala yang disebut dengan istilah CRS (Chinese
Restaurant Syndrome). Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan mengenai
pembuatan flavor enhancer alami yang aman dan bersifat multi fungsi bagi tubuh.
Ikan wader merupakan jenis ikan air tawar yang keberadaannya cukup melimpah
dan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 14,8% namun
pemanfaatannya belum maksimal. Kandungan protein yang cukup tinggi pada
ikan wader dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hidrolisat protein ikan. Tujuan
dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh konsentrasi enzim protease
biduri dan variasi waktu hidrolisis terhadap sifat-sifat hidrolisat protein ikan
wader, 2) Mengetahui kombinasi yang tepat antara konsentrasi enzim protease
biduri dan lama hidrolisis sehingga dihasilkan hidrolisat protein dengan
karakteristik yang baik.
Peneitian ini dilakukan dengan membuat hidrolisat protein ikan dengan
penambahan enzim protease biduri sebesar 1%, 2% dan 3% dari berat daging ikan
hidrolisis dilakukan selama 0 jam; 1,5 jam dan 3 jam. Hidrolisat kering yang
dihasilkan dilakukan analisis proksimat (kadar air, abu, lemak dan protein), kadar
protein terlarut, maillard, tingkat ketengikan, total padatan terlarut, warna, daya
buih dan stabilitas buih, serta daya dan stabilitas emulsi. Penelitian ini
menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial, setiap perlakuan diulang
sebanyak tiga kali ulangan. Data diolah dengan anava dan apabila terdapat
perbedaan dilakukan uji lanjut BNT pada taraf 5%.
ix
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan enzim protease biduri
pada berbagai konsentrasi dan lama hidrolisis berpengaruh nyata terhadap kadar
abu, kadar lemak, kadar protein terlarut, nilai produk maillard, tingkat ketengikan,
total padatan terlarut, daya emulsi, stabilitas emulsi dan stabilitas buih, serta tidak
berpengaruh nyata terhadap kadar air, warna serta daya buihnya. Hidrolisat
protein ikan wader yang terbaik dihasilkan dari perlakuan B3T3 yaitu
penambahan enzim protease biduri 3% dan lama hidrolisis 3 jam. Hidrolisat
protein ikan wader yang dihasilkan mempunyai kadar air sebesar 8,15%, kadar
abu 4,58% (db), kadar lemak 14,26% (db), kadar protein 65,84% (db), protein
terlarut 65,90 mg/ml, produk maillard 1,64 , tingkat ketengikan 0,09 mmol/kg,
warna (oHue) 74,01 , total padatan terlarut (oBrix) 12, daya emulsi 3,67 m2/g,
stabilitas emulsi 163,49 jam, daya buih 258,02 dan stabilitas buih 24,02%.