KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK EDIBLE PLASTIC KOMPOSISI WHEY PROTEIN-CMC DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK TEH HIJAU
Abstract
Pengemas yang dapat dimakan atau edible plastic telah dikenal sebagai kemasan ramah lingkungan dengan tujuan untuk mengurangi limbah plastik. Berdasarkan permasalah tersebut, pengembangan edible plastic dari biopolimer yang dapat dimakan melalui sumber yang terbarukan, seperti protein, lipid dan polisakarida semakin meningkat. Edible plastic berbasis polisakarida banyak digunakan dan sifat fisik edible plastic jenis ini telah sering diteliti. Sedangkan, whey protein untuk memproduksi edible plastic memiliki keunggulan sifat mekanik yang lebih baik. Edible plastic yang baik berdasarkan sifat hidrokoloid dan interaksi karbohidrat-protein, memerlukan penambahan polisakarida yaitu turunan selulosa. CMC merupakan turunan selulosa yang mempunyai potensi penstabil tekstur, pengikat air dan pembentuk matriks film. Pembuatan edible plastic, ditambahkan bahan seperti antimikroba, antioksidan, cita rasa, pewarna dan plastizer. Salah satu sumber antioksidan alami adalah teh hijau yang memiliki senyawa polifenol dan antioksidan alami yang cukup tinggi. Penambahan ekstrak teh hijau dalam pembuatan edible plastic dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanik edible plastic yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi whey protein dan CMC yang tepat dalam pembentukan edible plastic, serta pengaruh presentase jumlah ekstrak teh hijau ke dalam edible plastic yang dihasilkan terhadap sifat fisik dan mekanik yang dihasilkan edible plastic.
Penelitian awal dimulai dengan pembuatan ekstrak teh hijau yang dilakukan proses ekstraksi dengan suhu 100oC selama 10 menit. Penelitian kedua dilanjutkan dengan pembuatan edible plastic dengan komposisi whey protein-CMC 3,5:1,5; 3:2; dan 2,5:2,5 serta penambahan ekstrak teh hijau 0%,25%,75%
dan 100%. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Hasil Pertanian, dan Laboratorium Kimia dan Biokimia, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Waktu penelitian dimulai Desember 2014 hingga Juli 2015.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan yang kemudian hasil di uji statistik dengan menggunakan program minitab V.I7. Uji lanjut dilakukan dengan menggunakan uji tukey dengan taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio whey protein dan CMC berpengaruh nyata terhadap perpanjangan, viskositas, lightness, chroma, kadar air, kelarutan. Pada komposisi 3,5:1,5, chroma dan kadar air ditunjukkan semakin meningkat dengan penambahan whey protein, sedangkan komposisi 2,5:2,5 perpanjangan, viskositas, warna (lightness) dan kelarutan memiliki nilai semakin rendah. Proporsi ekstrak teh hijau mempengaruhi sifat fisik dan mekanik edible plastic seperti nilai perpanjangan, viskositas, lightness, kadar air dan kelarutan. Pada ekstrak teh hijau 100%, viskositas, lightness, dan kelarutan memiliki hasil semakin rendah. Sedangkan ekstrak teh hijau 100%, perpanjangan dan kadar air memilki nilai semakin tinggi. Interaksi antara proporsi ekstrak teh hijau dan rasio komposisi whey protein-CMC berpengaruh nyata terhadap perpanjangan dengan nilai tertinggi 125,93% komposisi 2,5:2,5 ekstrak teh 0% dan terendah 107,47% komposisi 3,5:1,5 ekstrak teh hijau 100%., dan kelarutan dengan nilai tertinggi 26,43% komposisi 2,5:2,5 ekstrak teh hijau 0% dan terendah 10,66% komposisi 3,5:1,5 ekstrak teh hijau 100%.
Perlakuan yang terbaik dari edible plastic adalah A2B1 memiliki nilai rata-rata antara lain, kuat tarik 1,242 MPa, perpanjangan 110.30%, kadar air 17,507%, lightness 74,242, chroma 20,542, kelarutan 14,210%, dan ketebalan 0,264 mm.