Kombinasi Pupuk Organik dan Agens Hayati untuk Mengendalikan Hama Tanaman Padi di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember
Abstract
Sebagai salah satu bahan pangan pokok, padi banyak dibudidayakan oleh
petani Indonesia. Dalam budidayanya sering dijumpai berbagai kendala, seperti
musim, serangan hama dan penyakit. Adanya serangan hama walang sangit,
belalang, dan keong mas masih menjadi kendala utama bagi petani. Untuk
mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan, maka menggunakan alternatif
lainnya untuk mengendalikan hama padi yang aman bagi lingkungan di sekitar
adalah dengan memanfaatkan agens hayati juga pemupukan organik yang
bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat residu yang
ditimbulkan oleh penggunaan pestisida kimiawi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh pemberian kombinsai pupuk organik dan agens hayati
dalam menekan serangan hama dan meningkatkan produksi pada tanaman padi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember pada
bulan Juni-September 2014 dan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok
Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis pupuk organik dan jenis agens
hayati. Jenis pupuk organik terdiri dari pupuk organik granul dan pupuk organik
cair. Jenis agens hayati terdiri dari NEP, Beauveria bassiana, Bakteri Merah.
Jumlah konsentrasi pupuk organik cair yang digunakan adalah 250 ml larutan
pekat per petak perlakuan. Jumlah dosis pupuk organik granul yang digunakan
adalah 8 kg per petak perlakuan. Sedangkan pengaplikasian agens hayati yang
digunakan adalah NEP 1.666.665 jt ij/petak (15m2); B. Bassiana 0,3 gram
spora/petak (15m2); dan Serratia sp 0,83 ml /petak (15m2). Kombinasi perlakuan
yang di uji adalah 6 kombinasi perlakuan dan 1 (tanpa perlakuan) bertindak
sebagai kontrol kemudian diulang sebanyak 3 kali, sehingga total kombinasi
perlakuan sebanyak 21 plot. Pengamatan dilakukan setelah 4 mst sampai dengan 12 mst dengan interval aplikasi 2 minggu sekali. Analisis data menggunakan
analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT apabila terdapat beda nyata
antar perlakuan dengan tingkat kepercayaan 95 %. Untuk membandingkan
kombinasi perlakuan dengan kontrol dilakukan Uji Kontras Ortogonal dengan
tingkat kepercayaan 95 %.
Hasil yang diperoleh selama pengamatan yaitu: terdapat 3 jenis hama
(walang sangit, belalang, dan keong mas). Populasi walang sangit pada
pengamatan 12 mst mengalami penurunan sebesar 49,9% pada perlakuan
kombinasi P2A2 (Pupuk organik cair dan B. bassiana) dibandingkan dengan
kontrol dan perlakuan lainnya, hal yang sama juga terjadi pada populasi belalang
sebesar 42%. Pada hasil produksi juga didapatkan bahwa perlakuan P2A2 (Pupuk
organik cair dan B. bassiana) merupakan perlakuan yang paling baik
meningkatkan bobot berat basah dan bobot berat kering dibandingkan dengan
perlakuan lainnya yaitu sebesar 676,66 gram pada bobot berat basah gabah dan
610,00 gram pada bobot berat kering gabah per 10 sampel tanaman padi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]