ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ROTI DI PT. INTI CAKRAWALA CITRA JEMBER JAWA TIMUR
Abstract
Persediaan bahan baku merupakan sumber utama berjalannya proses produksi. Masalah penentuan besarnya jumlah persediaan bahan baku merupakan masalah yang sangat penting, karena kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam) dalam persediaan bahan baku akan menekan keuntungan yang didapat perusahaan. Tidak semua industri mampu menjalankan sistem produksi dengan lancar. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor harga bahan baku dan sulitnya mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan jadwal produksi. Masalah yang terjadi di PT. Inti Cakrawala Citra yaitu perlunya dilakukan analisa dalam memprediksi jumlah kebutuhan bahan baku roti yaitu tepung terigu, supaya menghasilkan jumlah persedian tepung terigu yang sesuai untuk proses produksi. Teknik memprediksi jumlah peresediaan tepung terigu dengan cara mengaplikasikan teknik peramalan pemulusan exponential smoothing dan dilanjutkan pada analisa hasil peramalan menggunakan metode material requare planning (MRP). Harapan penulis dalam penelitian ini supaya tercipta suatu kontrol yang baik dalam merencanakan dan mengendalikan jumlah persediaan bahan baku roti yaitu tepung terigu pada periode mendatang.
Tujuan penelitian ini yang pertama adalah memprediksi jumlah kebutuhan tepung terigu berdasarkan data penjualan roti menggunakan teknik peramalan pemulusan exponential smoothing. Tujuan yang kedua adalah meminimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan tepung terigu yang harus dikeluarkan sebelum digunakan proses produksi.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama adalah menentukan teknik peramalan pemulusan eksponensial yaitu single exponential smoothing, double exponential smoothing, dan triple exponential smoothing. Teknik pemulusan eksponensial bertujuan melihat dan mengetahui gambaran umum kebutuhan tepung terigu di PT. Inti Cakrawala Citra. Kemudian tahap kedua adalah menganalisa pengendalian jumlah persediaan bahan baku menggunakan metode material requarment planning (MRP) berdasarkan ukuran kebutuhan atau lot for lot (LFL), jumlah pemesanan ekonomis atau economic order quantity (EOQ), dan keseimbangan setiap periode atau part period balancing (PPB). Analisa metode MRP akan menghasilkan suatu lot sizing dan penjadwalan pemesanan tepung terigu dengan biaya yang paling minimal.
Berdasarkan hasil peramalan pemulusan eksponensial menggunakan software minitab 17.0, didapat hasil peramalan kebutuhan tepung terigu menggunakan teknik peramalan triple exponential smoothing yang dikemukakan oleh Winter dengan nilai konstanta α, ɣ, dan β sebesar 0,2; 0,1; 0,05 dan
ix
menghasilkan nilai MAPE terendah yaitu sebesar 11,9 %. Hasil peramalan kebutuhan jumlah tepung terigu tahun 2015 mulai dari bulan Desember sampai dengan bulan Mei dengan nilai peramalan sebesar 922,1/25Kg; 915,7/25Kg; 770,3/25Kg; 856,2/25Kg; 965,8/25Kg; 1.033/25Kg. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan metode MRP dengan teknik perhitungan part period balancing. Pemesanan tepung terigu selama enam bulan dilakukan sebanyak delapan kali dengan total kuantitas pemesanan sebesar 2.800/25Kg tepung terigu. Biaya pemesanan (ordering cost) yang dikeluarkan selama enam bulan adalah sebesar Rp 16.928.000. Biaya pemesanan tersebut dihitung berdasarkan penggunaan tenaga kerja membongkar muatan, tim gudang sebagai karyawan penerima kedatangan tepung terigu, penggunaan tranportasi, transaksi administrasi, dan meeting setiap bulan untuk semua tim karyawan. Sedangkan biaya penyimpanan (holding cost) setiap bulan sebesar Rp 2.088.518,4 hal ini disesuaikan dengan penggunaan listrik, tenaga kerja yang diperlukan selama proses penyimpanan tepung terigu, dan kapasitas gudang penyimpanan ±2100/25Kg. Jika dijumlahkan selama enam bulan, maka total biaya yang dikeluarkan menjadi sebesar Rp 12.531.110,4. Jadi total biaya pemesanan dan penyimpanan tepung terigu yang dikeluarkan selama enam bulan menjadi sebesar Rp 29.459.110,4.