KETAHANAN MORFOLOGI 16 GENOTIPE KEDELAI TERHADAP SERANGAN HAMA KEPIK HIJAU (Nezara viridula, Linnaeus)
Abstract
Hama penghisap polong kedelai (Nezara viridula) bukan hanya dapat
mengakibatkan penurunan terhadap hasil yang diperoleh, namun juga dapat
mengakibatkan penurunan terhadap kualitas hasil kedelai didapat nantinya dan
secara tidak langsung dapat menurunkan nilai produksi. Penggunaan varietas
tahan merupakan pengendalian yang efektif. Daya pertahanan diwujudkan dalam
serangan yang lebih rendah. Sifat-sifat ketahanan pada tanaman dapat ditentukan
oleh struktur tanaman atau karakter morfologi yang disebabkan adanya perubahan
terhadap karakter tersebut sehingga secara visual kurang menarik bagi serangga
dan secara morfologis mampu menghambat proses makan dan perkembangan dari
serangga itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran trikoma sebagai karakter
morfologi polong yang berperan sebagai penentu ketahanan untuk peningkatan
hasil tanaman dan memanfaatkan peranannya sebagai kriteria seleksi ketahanan
beberapa genotipe kedelai terhadap hama penghisap polong (N. viridula).
Penelitian dilaksanakan di lahan milik Politeknik Negeri Jember , Tegal Boto,
Jember. Pada bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014. Alat yang
digunakan adalah timba, timbangan, alat tulis, sabit, koret, cangkul, sprayer,
mikroskop, toples dan alat pendukung lainnya, sedangkan bahan yang digunakan
adalah 16 genotipe kedelai yaitu: Galur Harapam Balitkabi (GHB)-1, GHB-2,
GHB-3, GHB-4, GHB-5, GHB-6. GHB-7, GHB-8, GHB-9, GHB-10, GHB-11,
GHB-12, dan GHB-13 serta 3 genotipe kedelai pembanding (Jayawijaya, Bromo,
dan Wilis), pupuk kandang, pupuk NPK, polibag (50x50) cm, plastik ukuran
(100x50) cm, nimfa N. viridula, polong kedelai segar, bambu. Penelitian ini
menggunakan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan
16 genotipe kedelai dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3
ulangan dan dilakukan infestasi hama N. viridula sebanyak 5 ekor pada tiap
polibag. Karakter yang diamati adalah intensitas serangan polong, jumlah trikoma,
jumlah polong normal per tanaman, berat biji per tanaman, dan berat 100 biji.
Data yang diperoleh, dianalisa menggunkaan uji F pada taraf 5% dan 1%. Apabila
terdapat perbedaan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Scott-Knott pada
taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trikoma berperan positif untuk
proses ketahanan kedelai terhadap serangan hama N. viridula. Hal itu terbukti
dengan adanya genotipe kedelai dengan jumlah trikoma lebih tinggi menghasilkan
intensitas serangan hama N. viridula lebih rendah, sedangkan pada genotipe
kedelai dengan jumlah trikoma lebih rendah menghasilkan intensitas serangan
hama N. viridula lebih tinggi. Genotipe dengan intensitas serangan hama N.
viridula lebih rendah cenderung memiliki jumlah polong normal lebih banyak
sehingga berat biji pertanaman yang diperoleh lebih besar. Karakter jumlah
trikoma dapat digunakan untuk membentuk karakter selaksi dalam rangka
pengembangan kedelai tahan terhadap serangan hama N. viridula, sehingga
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]