UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DENGAN ENERGI SURYA BERBANTU PEMANAS BUATAN
Abstract
Para petani dalam pengeringan gabah, pada umumnya masih secara
tradisional. Pengeringan gabah secara tradisional membutuhkan waktu 2-4 hari.
Untuk menurunkan kadar air sampai 12-14% atau gabah yang siap simpan/siap
giling. Mengingat lamanya proses pengeringan tersebut, maka dibuatkan alat
pengeringan mekanis energi surya. Dengan alat pengeringan gabah tersebut
diusahakan pengeringan bahan (gabah) waktunya lebih cepat jika dibandingkan
dengan pengeringan secara tradisional.
Di dalam alat pengeringan tersebut terdapat alat pemanas
tambahan/tungku. Fungsi dari pemanas tambahan digunakan untuk membantu
pemanas. Selain pemanas tambahan, ada juga yang dapat mendukung proses
terjadinya pengeringan yaitu batuan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: (1)
mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi proses pengeringan pada alat
pengering surya berbantu pemanas buatan, (2) mengetahui kadar air bahan selama
proses pengeringan dengan ketebalan 2, 4, dan 6cm, (3) mengetahui efisiensi
pengeringan. Hasil penelitian diharapkan alat pengeringan mekanis energi surya
berbantu pemanas tambahan, dapat mengeringkan gabah dengan waktu lebih
cepat. Jika dibandingkan dengan pengeringan secara tradisional.
Sedangkan tahap-tahap penelitian yang dilakukan, yaitu peralatan yang
mendukung proses pengeringan diposisikan pada tempat yang telah ditentukan.
Gabah dimasukkan ke dalam tiga ayakan. Ketiga ayakan tersebut, berbeda
ketebalan yaitu ketebalan 2, 4, dan 6cm. Ketiga ayakan ditimbang lalu
dimasukkan ke dalam ruang pengeringan. Luxmeter digunakan pada proses
pengukuran iradiasi. Sedangkan timbangan digital dipergunakan untuk mengukur
berat bahan briket dan juga gabah,
Adapun data-data yang diambil dalam penelitian tersebut, yaitu suhu
batuan, suhu gabah, suhu ruang pengering suhu lingkungan, RH ruang pengering
dan lingkungan, kadar air bahan, iradiasi matahari, briket tempurung kelapa dan
berat bahan. Dalam pengambilan data tersebut, Menggunakan waktu yang telah
ditentukan. Dari data yang diolah dan hasil perhitungan didapatkan nilai rerata,
yaitu suhu Pengering 54,90
0
C, suhu Batuan 59,10
8
0
C, suhu Gabah 46,46
C, suhu
lingkungan 32,53
0
C, RH ruang pengeringan 50%, RH lingkungan 81,89%, kadar
air bahan 13,70%, iradiasi 687,5 Watt/m
2
, briket 9,45kg dan berat gabah
23,012kg.
Dari hasil perhitungan tersebut, data-data itu dianalisa dan disimpulkan.
Adapun kesimpulannya yaitu (1) faktor–faktor yang mempengaruhi proses
pengeringan pada alat pengering yaitu iradiasi surya, suhu udara pengering, RH,
dan pemanas tambahan, (2) Kadar Air rata–rata yang diproleh dari proses
pengeringan yaitu sebesar 13,7%, proses penuruan kadar air membutuhkan waktu
pengeringan 8 jam, (3) Efisiensi pengeringan dengan alat pengeringan gabah
energi surya berbantu pemanas buatan adalah 19,4 %.