UJI STABILITAS HASIL 15 GENOTIPE KEDELAI BERDASARKAN METODE EBERHART DAN RUSSELL
Abstract
Rendahnya kualitas benih yang tidak dapat tumbuh di lingkungan luas
menjadi salah satu kedala untuk meningkatkan produksi kedelai. Upaya
peningkatan produktifitas kedelai dapat dilakukan dengan jalan mendapatkan
varietas unggul yang dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap serangan hama dan
penyakit (Resisten) dan toleran terhadap faktor lingkungan.
Pengujian stabilitas juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kemampuan daya hasil suatu genotipe pada berbagai lingkungan yang berbeda.
Untuk mengetahui stabilitas hasil suatu genotipe diperlukan penelitian
multilokasi, karena dari hasil analisis variannya akan diketaui ada tidaknya
interaksi antara genotipe dengan lingkungan (GxE), apabila terjadi interaksi maka
keduanya perlu dilanjutkan dengan pengujian stabilitas. Pengujian stabilitas hasil
dapat dilakukan dengan cara menanam pada dua musim yang berbeda (musim
hujan dan kemarau) pada lokasi yang berbeda namun dapat juga dilakukan pada
berbagai lokasi tanam dengan hanya sekali tanam. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat stabilitas 15 genotipe
kedelai pada tiga seri percobaan dengan metode Eberhart dan Russell.
Penelitian dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Jember (89 m dpl);
Banyuwangi(168 m dpl), Probolinggo (10 m dpl) pada bulan juni sampai dengan
bulan oktober 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pola dasar
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 15 genotipe setiap
perlakuan menggunakan 4 ulangan. Metode analisis dilakukan pengujian ScottKnott
untuk melakukan pemisahan dari setiap genotipe kemudian dilakukan
analisis khi-kuadrat untuk mengetahui parameter yang homogen jika ada data
yang homogen atau nilai KK dibawah 20% akan dilakukan sidik ragam gabungan
kemudian dilanjutkan dengan analisis Eberhart Russell untuk mengetahui
genotipe yang dapat stabil pada tiga lokasi percobaan. Parameter agronomi yang
diamati adalah berat biji tanaman, berat biji per petak, berat 100 biji, jumlah
cabang tanaman, dan berat perhektar.
Dari lima belas genotipe yang di uji pada tiga seri lingkungan terdapat tiga
genotipe yang mampu stabil pada semua parameter pengatan yaitu, GHJ-1, GHJ3,
GHJ-5.
Genotipe
yang
mampu
stabil
dikarenakan
dapat
menghadapi
cekamancekaman
yang terjadi di masing-masing lingkungan. Sedangkan untuk genotipe
yang lain tidak dapat tumbuh dengan stabil di tiga seri lingkungan, hanya mampu
tumbuh stabil disetiap seri lingkungan tertentu saja.
vii
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]