Show simple item record

dc.contributor.authorFebriani Nur Indra Maya Sari
dc.date.accessioned2013-12-09T05:04:44Z
dc.date.available2013-12-09T05:04:44Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM071510401014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6709
dc.description.abstractPetani selama ini bergantung pada penggunaan insektisida kimia dalam mengendalikan hama tanaman. Adanya kesadaran atas dampak yang diakibatkan oleh penggunaan insektisida kimia yang dapat merusak lingkungan semakin meningkat, sehingga diperlukan pengganti insektisida yang ramah lingkungan. Salah satu alternatif pilihannya adalah penggunaan insektisida nabati yaitu dengan menggunakan bahan- bahan yang tersedia di alam, misalnya mimba, mindi dan tembakau. Secara empiris petani telah menggunakan ketiga bahan untuk mengendalikan hama ulat dengan cara tradisional menggunakan pelarut air. Namun perbandingan antara ketiga bahan yang digunakan masih belum pernah dilakukan. Sehingga peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui efektivitas insektisida nabati tanaman mimba, mindi dan tembakau dalam mengendalikan hama S. litura dan hama H. armigera serta mengetahui perubahan mofologi dari serangga uji setelah dipalikasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. dilakukan selama 6 bulan yang dimulai pada bulan Oktober sampai Maret 2011. Pembuatan ekstrak dari ketiga bahan yaitu dengan cara dikering anginkan dan dihaluskan menggunakan blender . Mengambil 0,4 gram serbuk halus dan memasukkannya kedalam toples dengan menambahkan 100 ml aquades, kemudian diaduk hingga tercampur menjadi larutan homogen dan didiamkan ± 24 jam kemudian disaring, sehingga didapat larutan dengan kosentrasi 0,4%. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan, menggunakan kosentrasi 0,4% diaplikasikan secara oral terhadap hama S.litura dan hama H.armigera. Data dianalisis dengan análisis varians, sedangkan beda antar perlakuan diuji dengan Duncan pada taraf 5%. Data mortalitas digunakan untuk menghitung LT50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada pengamatan 72 JSP, ekstrak tembakau tidak berbeda nyata dengan ekstrak mindi namun berbeda sangat nyata dengan ekstrak mimba terhadap mortalitas S.litura dengan nilai mortalitas tembakau 70,00%, mimba 96,66% dan mindi 83,33%. Sedangkan pada H.armigera, ekstrak tembakau tidak berbeda nyata dengan mimba dan mindi. Namun ekstrak mimba sangat berbeda nyata dengan mindi, dimana nilai mortalitas tembakau 83,33%, mimba 93,33% dan mindi 76,66%. Toksisitas ekstrak daun mimba, mindi dan tembakau dapat dibedakan berdasarkan mortalitas yang diakibatkan pada serangga sasaran dan nilai LT Dari ketiga bahan tersebut yang bernilai LT terkecil sampai tertinggi pada larva S.litura menggunakan ekstrak mimba selama 21,345 jam, ekstrak tembakau selama 22,991 dan ekstrak mindi 26,716 jam. Sedangkan, pada larva H.armigera menggunakan ekstrak tembakau selama 19,376 jam dengan diikuti penggunaan ekstrak mimba selama 22,475 jam, dan ekstrak mindi selama 28,933 jam. 50 Ekstrak daun mimba dan mindi dapat membuat ulat mengalami ketidaknormalan dalam proses metamorphosis serta dapat membuat ulat yang telah menjadi ngengat tidak dapat menghasilkan telur. Berbeda dengan ekstrak tembakau yang tidak mempengaruhi proses metamorfosis ulat. Disimpulkan bahwa dari ketiga bahan yang digunakan, ektrak daun mimba lebih efektif untuk mengendalikan S.litura sedangkan untuk H.armigera, ekstrak mimba dan tembakau sama- sama efektif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071510401014;
dc.subjectInsektisida Nabat, Hama Spodoptera litura F., Hama Helicoverpa armigera Hen_US
dc.titlePengaruh Beberapa Jenis Insektisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura F. dan Hama Helicoverpa armigera H.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record