Show simple item record

dc.contributor.advisorErnanda, Heru
dc.contributor.advisorHamid Ahmad, Hamid
dc.contributor.authorWibowo, Bayu Anthony
dc.date.accessioned2015-12-04T03:31:27Z
dc.date.available2015-12-04T03:31:27Z
dc.date.issued2015-12-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66419
dc.description.abstractAncaman krisis pangan di Indonesia merupakan dampak nyata yang harus ditanggapi dan segera ditanggulangi secepatnya. Hal ini didasarkan pada laju pertambahan penduduk yang lebih besar dari laju peningkatan produksi pangan dikarenakan terjadinya penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi penggunaan lahan dan peningkatan penduduk yang tidak terkendali. Pengelolaan air irigasi dan cara bercocok tanam yang masih sangat tradisional memberikan produksi yang rendah. Hal ini dikarenakan pada metode konvensional yang diterapkan oleh petani memerlukan banyak air untuk memenuhi kebutuhan air irigasinya sehingga hanya dapat ditanam pada musim penghujan saja. Timbul pemikiran untuk menggunakan prinsip metode SRI yang merupakan metode bercocok tanam yang sangat efisien air. Hal tersebut dapat memungkinkan padi dapat di tanam di segala musim. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi padi per tahunnya. Pada proses usaha pengenalan metode SRI kepada petani, penyuluh pertanian lapang mendapatkan tanggapan yang minim dari petani. Sehingga dilakukanlah usaha petak percontohan. Petak percontohan tersebut diteliti dengan tujuan untuk mengkaji perbedaan penggunaan debit air irigasi tanaman padi dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kinerja budidaya SRI, semi SRI dan konvensional terhadap banyak anakan padi dan produktivitas gabah dalam pengembangan inovasi SRI. Penelitian ini dilakukan di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan November 2013. Bahan penelitian adalah lahan sawah padi dengan varietas padi IR-64. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan dua macam variabel yaitu variabel utama dan variabel pendukung. Variabel utama dibagi menjadi dua yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu: debit masuk (Qin), debit keluar (Qout), perkolasi (P) sedangkan variabel dependen yaitu: banyak anakan padi, produktivitas gabah. Variabel pendukung yaitu: temperatur max (Tmax), temperatur min (Tmin), lama penyinaran matahari (n), kelembaban udara (RH), kecepatan angin (Uz) dan curah hujan (R). Data hasil pengukuran diolah lalu dianalisis dengan menggunakan analisis ANOVA dan uji lanjut Duncan. NFR merupakan persamaan untuk menghitung kebutuhan air irigasi yang dibutuhkan tanaman. Sehingga NFR dapat dijadikan acuan untuk perencanaan debit irigasi supaya tanaman dapat tumbuh optimal. Berdasarkan data yang telah diolah dengan menggunakan persamaan NFR debit rata-rata kebutuhan air irigasi metode konvensional adalah 12,963 mm/hari untuk fase persemaian, 11,086 viiien_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAIR IRIGASIen_US
dc.subjectPADIen_US
dc.titleKAJIAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI TANAMAN PADI METODE SRI, SEMI SRI DAN KONVENSIONAL PADA PETANI (Studi Kasus di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record