• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PEMBENTUKAN TUNAS DARI KALUS TANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum L.) AKIBAT PEMBERIAN ASAM AMINO (GLISIN, SISTEIN DAN ARGININ)

    Thumbnail
    View/Open
    Dwi Fitriani - 101510501141.pdf (1.906Mb)
    Date
    2015-12-03
    Author
    Fitriani, Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tanaman tebu tergolong tanaman perdu dengan nama latin Saccharum officinarum.Salah satu komoditas yang cukup straregis dan memegang peranan penting di sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional adalah komoditas gula. Dalam hal ini teknik secara konvensional kurang efektif untuk mendapatkan bibit yang diharapkan. Teknik kultur jaringan merupakan salah satu teknologi harapan yang telah banyak diketahui terbukti dapat memberikan keberhasilan. Melalui kultur jaringan tanaman tebu dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhan karena didalam kultur jaringan sendiri memiliki faktor perbanyakan yang tinggi. Penambahan komponen pemicu pertumbuhan pada media tumbuh seperti asam amino telah menunjukkan pengaruh yang signifikan pada kultur jaringan pada banyak spesies (Asharo, dkk., 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam amino terhadap pembentukan tunas dari kalus tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi yang berbeda dan optimal dalam usaha pengembangan sistem regenerasi paling efisien. Penelitian dilaksanakan di dalam Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Jurusan Agronomi, Universitas Jember menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan masing – masing 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan metode Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian tiga macam asam amino dengan konsentrasi yang berbeda berdasarkan hasil yang diperoleh berbeda nyata terhadap parameter pengamatan jumlah tunas, jumlah tunas perkalus, rata-rata panjang tunas, dan tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan persentase tunas terbentuk baik awal maupun akhir dan rata-rata jumlah akar. Glisin merupakan asam amino paling baik di banding dengan perlakuan kontrol dan asam amino yang lain. Sedangkan, konsentrasi asam amino paling baik adalah dengan menggunakan 0,25 mM.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66191
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4422]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository