Show simple item record

dc.contributor.advisorHanny Rasni, Hanny
dc.contributor.advisorHardiani, Ns. Ratna Sari
dc.contributor.authorAlfarisi, Ahmad Naufal
dc.date.accessioned2015-12-01T07:31:52Z
dc.date.available2015-12-01T07:31:52Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim102310101040
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65527
dc.description.abstractPengalaman Pemberian Asupan Nutrisi Pada Batita di Keluarga Miskin Yang Memiliki Status Gizi baik Di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember; Ahmad Naufal Alfarisi, 102310101040; 2015: xviii+141 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Memiliki anak dengan status gizi baik merupakan keinginan setiap orang tua untuk mewujudkannya orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan merawat anak terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor penyebab anak mengalami kekurangan gizi bahkan menjadi gizi buruk adalah kemiskinan. Namun, ada anak dari keluarga miskin yang memiliki status gizi baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran arti dan makna pengalaman pemberian asupan nutrisi pada batita di keluarga miskin yang memiliki status gizi baik di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi fenomenologi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini mengalami saturasi data pada informan kelima, sehingga jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Instrumen pengumpul data pada penelitian ini selain peneliti sendiri, juga menggunakan panduan wawancara, catatan lapangan, dan Mp4 dalam merekam proses wawancara. Teknik analisa data menggunakan langkah-langkah proses analisa data Colaizzi dengan memperhatikan etika penelitian seperti informed consent, beneficiency, confidentialy (kerahasian), anonymity (tanpa nama) dan penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah dengan waktu pengambilan data Januari- Maret 2015. Hasil penelitian ini didapatkan 11 tema penelitian. Gambaran karakteristik keluarga miskin teridentifikasi 4 tema penelitian yaitu tipe keluarga, pekerjaan, bantuan pemerintah yang diterima keluarga, sikap keluarga terkait kondisinya. Tema tipe keluarga teridentifikasi subtema yaitu jenis keluarga. Tema pekerjaan teridentifikasi subtema yaitu jenis pekerjaan dan jumlah pendapatan sehari. Tema x bantuan pemerintah yang diterima keluarga terindentifikasi subtema yaitu jenis bantuan, jumlah bantuan yang diterima, dan jangka waktu penerimaan bantuan. Strategi yang dilakukan keluarga dalam pemenuhan asupan nutrisi pada batita terindentifikasi 5 tema yaitu pengelolaan keuangan, prioritas pemberian asupan nutrisi, pemenuhan asupan nutrisi, pemeliharaan perawatan diri, dan strategi penanganan masalah kesehatan. Tema pemenuhan asupan nutrisi didapatkan 6 subtema yaitu jenis makanan yang dikonsumsi, porsi makan anak, pemberian ASI, makanan yang dikonsumsi ibu saat ASI tidak keluar, susu formula, dan cara pemberian makan. Subtema jenis makanan yang dikonsumsi terindentifikasi 4 subsubtema yaitu sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, dan lain-lain. Tema pemeliharaan perawatan diri terindentifikasi 3 subtema yaitu jenis perawatan diri, sikap keluarga, dampak yang terjadi. Tema strategi penanganan masalah kesehatan terindentifikasi 3 subtema yaitu pelayananan kesehatan yang diakses, jenis strategi, jenis pembiayaan. Mengklasifikasi harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan terindentifikasi 2 tema yaitu, pemeliharaan kesehatan dan harapan keluarga. Tema pemeliharaan kesehatan terindentifikasi 3 subtema yaitu jenis pemeliharaan, frekuensi kunjungan posyandu. Tema harapan keluarga terindentifikasi tahap tumbuh kembang anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman keluarga miskin yang memiliki status gizi batita baik yang harus dilakukan adalah ibu harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan makanan anak dan sadar gizi karena dengan keuangan minim atau miskin bisa memanfaatkan bahan makanan sederhana tapi bernilai gizi tinggi misalnya bisa mengambil dari sayur yang ditanam sendiri, daun singkong, bayam, dan katuk yang banyak mengandung vitamin. Pengetahuan dasar tentang makanan yang menjadi sumber zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, seperti telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, serta ikan yang merupakan sumber protein lain yang murah dan juga bisa sekali mengkonsumsi daging, padi-padian sebagai karbohidrat, serta buah dan sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral sangat bermanfaat untuk anaknya. Pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama usia bayi juga bisa membuat bayi tumbuh sehat dan tidak mudah sakit. Strategi penanganan masalah keluarga dengan xi mengakses pelayanan kesehatan seperti dokter, bidan, dan perawat ketika dengan perawatan secara mandiri tidak tertangani. Pemeliharaan kesehatan keluarga dengan memanfaatkan posyandu sebagai kontrol dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya Kebersihan diri seperti mandi dan membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan dapat mencegah batita dari sumber penyakit oleh karena itu, keluarga yang memiliki anak usia batita perlu mendapat perhatian khusus seperti pemenuhan nutrisi terkait jenis makanan, porsi makan, pemeliharaan perawatan diri, dan penanganan masalah kesehatan sehingga anak mendapat kesehatan yang optimal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectNUTRISIen_US
dc.titlePENGALAMAN PEMBERIAN ASUPAN NUTRISI PADA BATITA DI KELUARGA MISKIN YANG MEMILIKI STATUS GIZI BAIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOTENGAH KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record