PENGALAMAN PEMBERIAN ASUPAN NUTRISI PADA BATITA DI KELUARGA MISKIN YANG MEMILIKI STATUS GIZI BAIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOTENGAH KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pengalaman Pemberian Asupan Nutrisi Pada Batita di Keluarga Miskin
Yang Memiliki Status Gizi baik Di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah
Kabupaten Jember; Ahmad Naufal Alfarisi, 102310101040; 2015: xviii+141
halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Memiliki anak dengan status gizi baik merupakan keinginan setiap orang
tua untuk mewujudkannya orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan
merawat anak terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu
faktor penyebab anak mengalami kekurangan gizi bahkan menjadi gizi buruk
adalah kemiskinan. Namun, ada anak dari keluarga miskin yang memiliki status
gizi baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran arti dan makna
pengalaman pemberian asupan nutrisi pada batita di keluarga miskin yang
memiliki status gizi baik di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten
Jember. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain
studi fenomenologi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Penelitian ini mengalami saturasi data pada informan kelima, sehingga
jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Instrumen pengumpul
data pada penelitian ini selain peneliti sendiri, juga menggunakan panduan
wawancara, catatan lapangan, dan Mp4 dalam merekam proses wawancara.
Teknik analisa data menggunakan langkah-langkah proses analisa data Colaizzi
dengan memperhatikan etika penelitian seperti informed consent, beneficiency,
confidentialy (kerahasian), anonymity (tanpa nama) dan penelitian dilaksanakan di
wilayah kerja Puskesmas Rowotengah dengan waktu pengambilan data Januari-
Maret 2015.
Hasil penelitian ini didapatkan 11 tema penelitian. Gambaran karakteristik
keluarga miskin teridentifikasi 4 tema penelitian yaitu tipe keluarga, pekerjaan,
bantuan pemerintah yang diterima keluarga, sikap keluarga terkait kondisinya.
Tema tipe keluarga teridentifikasi subtema yaitu jenis keluarga. Tema pekerjaan
teridentifikasi subtema yaitu jenis pekerjaan dan jumlah pendapatan sehari. Tema
x
bantuan pemerintah yang diterima keluarga terindentifikasi subtema yaitu jenis
bantuan, jumlah bantuan yang diterima, dan jangka waktu penerimaan bantuan.
Strategi yang dilakukan keluarga dalam pemenuhan asupan nutrisi pada batita
terindentifikasi 5 tema yaitu pengelolaan keuangan, prioritas pemberian asupan
nutrisi, pemenuhan asupan nutrisi, pemeliharaan perawatan diri, dan strategi
penanganan masalah kesehatan. Tema pemenuhan asupan nutrisi didapatkan 6
subtema yaitu jenis makanan yang dikonsumsi, porsi makan anak, pemberian ASI,
makanan yang dikonsumsi ibu saat ASI tidak keluar, susu formula, dan cara
pemberian makan. Subtema jenis makanan yang dikonsumsi terindentifikasi 4
subsubtema yaitu sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, dan lain-lain. Tema
pemeliharaan perawatan diri terindentifikasi 3 subtema yaitu jenis perawatan diri,
sikap keluarga, dampak yang terjadi. Tema strategi penanganan masalah
kesehatan terindentifikasi 3 subtema yaitu pelayananan kesehatan yang diakses,
jenis strategi, jenis pembiayaan. Mengklasifikasi harapan keluarga terhadap
pelayanan kesehatan terindentifikasi 2 tema yaitu, pemeliharaan kesehatan dan
harapan keluarga. Tema pemeliharaan kesehatan terindentifikasi 3 subtema yaitu
jenis pemeliharaan, frekuensi kunjungan posyandu. Tema harapan keluarga
terindentifikasi tahap tumbuh kembang anak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman keluarga miskin yang
memiliki status gizi batita baik yang harus dilakukan adalah ibu harus
memperhatikan pemenuhan kebutuhan makanan anak dan sadar gizi karena
dengan keuangan minim atau miskin bisa memanfaatkan bahan makanan
sederhana tapi bernilai gizi tinggi misalnya bisa mengambil dari sayur yang
ditanam sendiri, daun singkong, bayam, dan katuk yang banyak mengandung
vitamin. Pengetahuan dasar tentang makanan yang menjadi sumber zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh, seperti telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, serta ikan
yang merupakan sumber protein lain yang murah dan juga bisa sekali
mengkonsumsi daging, padi-padian sebagai karbohidrat, serta buah dan sayuran
sebagai sumber vitamin dan mineral sangat bermanfaat untuk anaknya. Pemberian
ASI eksklusif pada enam bulan pertama usia bayi juga bisa membuat bayi tumbuh
sehat dan tidak mudah sakit. Strategi penanganan masalah keluarga dengan
xi
mengakses pelayanan kesehatan seperti dokter, bidan, dan perawat ketika dengan
perawatan secara mandiri tidak tertangani. Pemeliharaan kesehatan keluarga
dengan memanfaatkan posyandu sebagai kontrol dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak. Upaya Kebersihan diri seperti mandi dan membiasakan cuci
tangan sebelum dan sesudah makan dapat mencegah batita dari sumber penyakit
oleh karena itu, keluarga yang memiliki anak usia batita perlu mendapat perhatian
khusus seperti pemenuhan nutrisi terkait jenis makanan, porsi makan,
pemeliharaan perawatan diri, dan penanganan masalah kesehatan sehingga anak
mendapat kesehatan yang optimal.