KARAKTERISASI TEH BERBAHAN DASAR TEH HIJAU, KULIT LIDAH BUAYA DAN JAHE DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN SUHU PENYEDUHAN
Abstract
Penelitian ini dilakukan mulai bulan September sampai Nopember 2014.
Bahan yang digunakan adalah teh hijau merk kepala-djenggot, kulit lidah buaya
dan jahe gajah yang diperoleh dari daerah sekitar Jember. Rancangan Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu
formulasi teh hijau, kulit lidah buaya dan jahe. Setiap perlakuan dilakukan 3 kali
ulangan. Data dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif pada uji
organoleptik dan analisa sidik ragam (ANOVA) pada sampel terpilih untuk
karakteristik sifat fisik dan kimia.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, teh yang terpilih yaitu pada
perlakuan komposisi teh hijau 100% dengan suhu penyeduhan 70oC mempunyai
nilai lightness sebesar 40,84; hue 90,16; aktifitas antioksidan 38,399% dan total
polifenol 44,350 mg/g; teh hijau 100% dengan suhu penyeduhan 90oC
mempunyai nilai lightness 40,25; hue 88,01; aktifitas antioksidan 38,399% dan
total polifenol 44,350 mg/g; teh hijau 75%, kulit lidah buaya 12,5% dan jahe
12,5% dengan suhu penyeduhan 90oC mempunyai nilai lightness 41,64; hue
89,98; aktifitas antioksidan 36,380% dan total polifenol 32,840 mg/g; teh hijau
50% dan jahe 50% dengan suhu penyeduhan 90oC mempunyai nilai lightness
42,00; hue 90,77; aktifitas antioksidan 28,611% dan total polifenol 32,840 mg/g.
Berdasarkan hasil penelitian, teh yang diseduh dengan suhu 70oC
mempunyai karakteristik fisik dan kimia yang lebih baik bila dibandingkan
dengan teh yang diseduh dengan suhu 90oC. Sedangakan komposisi teh yang
terbaik berdasarkan karakteristik fisik dan kimia yaitu pada perlakuan teh 100%.