IDENTIFIKASI PRIORITAS KONSERVASI BERDASARKAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Konservasi merupakan tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terusmenerus
dan berkesinambungan baik mutu maupun jumlahnya. Konservasi perlu
dilakukan untuk mengurangi dan atau mencegah adanya erosi yang berlebih. Erosi
dapat terjadi secara alamiah maupun karena akibat tindakan manusia. Pada erosi
alamiah, banyaknya tanah yang terangkut seimbang dengan pembentukan tanah.
Sedangkan pada erosi yang dipercepat (tindakan manusia) sudah dipastikan dapat
menimbulkan kerugian pada manusia seperti : banjir, kekeringan, turunnya
produktivitas tanah, dan lain-lain. Kerugian karena erosi dipercepat seperti banjir
dapat terjadi di berbagai daerah tak terkecuali di Desa Kemiri dan Desa Suci
Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Erosi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember
bisa diprediksi menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equatian).
Prediksi erosi ini bertujuan untuk mengetahui besar erosi yang terjadi karena
adanya kegiatan budidaya pertanian dan memprioritaskan pengelolaan lahan
sesuai dengan hasil prediksi erosi yang diperoleh. Untuk mengetahui
pengelompokan petani dan hubungan sosial ekonomi dengan erosi dilakukan
analisis hirarki klaster dan korelasi bivariat. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa setiap zona penelitian menghasilkan besar prediksi erosi masing-masing
sebesar 134,56 ton/ha/thn, 29,16 ton/ha/thn, dan 37,54 ton/ha/thn. Urutan prioritas
konservasi dilakukan berdasarkan hasil prediksi dari erosi besar ke erosi kecil.
Selain itu, dari analisis hirarki klaster dan korelasi bivariat diketahui bahwa
tingkat luas lahan dari sosial ekonomi mempunyai hubungan yang signifikan
terhadap besar erosi yang ditimbulkan. Dengan demikian maka diperlukan
perhatian terhadap teknik budidaya dan teknik konservasi yang dilakukan untuk
memperoleh erosi tetap pada ambang batas toleransi.