Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHYUNINGSIH, Sri
dc.contributor.advisorPUDJOJONO, Muharjo
dc.contributor.authorMEYLINA, Eva
dc.date.accessioned2015-12-01T03:57:49Z
dc.date.available2015-12-01T03:57:49Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim101710201048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65370
dc.description.abstractErosi adalah suatu proses yang diawali dengan pelepasan agregat tanah yang disebabkan air hujan atau angin yang diikuti dengan penghanyutan dan pengendapan tanah di tempat yang lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Pada penelitian estimasi erosi pada sistem tumpangsari kopi dan tanaman semusim ini dilakukan pada kebun kopi. Estimasi tingkat erosi dibutuhkan untuk mengetahui besarnya erosi yang terjadi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk untuk memprediksi besarnya erosi yang terjadi pada lahan kopi menggunakan metode MUSLE, untuk menentukan prioritas konservasi lahan kopi, untuk menentukan tindakan konservasi tanah yang tepat agar erosi yang terjadi masih dalam batas-batas dapat ditoleransi. Pendekatan analisis yang digunakan yaitu menghitung besarnya erosi yang terjadi, menganalisis faktor-faktor erosi menggunakan analisis regresi. Tempat penelitian ini dilakukan di kebun kopi Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Sumber data yang digunakan berupa data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari proses pengamatan berupa hasil pendigitan pada GPS. Sedangkan untuk sumber data sekunder berupa data yang diperoleh secara tidak langsung berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari lokasi penelitian maupun studi literatur. Hasil dari penelitian estimasi tingkat erosi pada sistem tumpangsari kopi dan tanaman semusim Desa Pace dengan menggunakan metode MUSLE yaitu untuk faktor erosivitas limpasan permukaan (Rw) sebesar 2921,96 (m2/jam), faktor erodibilitas tanah (K) rata-rata adalah 0,16 dan 0,28, faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) rata-rata adalah 6,74; 9,95; dan 1,2 dan faktor yang terakhir adalah faktor pengelolaan dan tindakan konservasi (CP) adalah 0,06; 0,02 dan 0,07. Besarnya erosi rata-rata yang terjadi pada zona 1 adalah sebesar 244,71 ton/ha/tahun, zona 2 dengan erosi rata-rata 372,14 ton/ha/tahun dan zona 3 dengan erosi rata-rata 41,62 ton/ha/tahun. Pada lokasi penelitian, erosi yang terjadi pada semua zona sudah melebihi batas yang ditoleransi yaitu 12,5 ton/ha/tahun sehingga perlu dilakukan konservasi lahan. Arahan konservasi lahan yang bisa dilakukan adalah teknologi usaha tani berbasis konservasi yang memadukan antara tanaman semusim, tanaman tahunan dan vegetasi penutup tanah secara proporsional.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEROSIen_US
dc.subjectKOPIen_US
dc.titleESTIMASI TINGKAT EROSI PADA SISTEM TUMPANGSARI KOPI – TANAMAN SEMUSIM MENURUT METODE MUSLE (MODIFIED UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) DI DESA PACE KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record