dc.description.abstract | Variasi Suhu dan Tingkat Ekstraksi pektin dari Kulit dan Tandan Pisang
Varietas Agung dan Embug; Rika Tafrikhah, 101710101082, 2014: 67 halaman;
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jember.
Produksi pisang mengalami peningkatan tiap tahun, peningkatan tersebut
diikuti pula dengan peningkatan pada limbah pisang (kulit dan tandan) yang
dihasilkan. Pemanfaatan limbah pisang masih belum optimal, padahal didalamnya
terkandung pektin. Pektin merupakan substansi alami yang terdapat pada tanaman
pangan yang tersusun atas molekul asam galakturonat yang membentuk asam
poligalakturonat. Pektin dimanfaatkan sebagai bahan penstabil pada sari buah,
jelly, jam dan marmalade. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
limbah pisang, pengaruh perlakuan suhu (60
o
C dan 80
o
C) dan tingkat ekstraksi (1,
2 dan 3 tingkat) terhadap rendemen pektin, serta karakteristik pektin yang
terekstrak.
Pengambilan sampel limbah pisang berasal dari industri keripik pisang di
Desa Burno kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Rekayasa Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Kimia dan
Biokimia Hasil Pertanian, Laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Hasil
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Laboratorium Kimia Fakultas
Farmasi, Universitas Jember. Limbah Pisang meliputi kulit agung (KA), kulit
embug (KE), tandan agung (TA) dan tandan embug (TE). Ekstraksi pektin limbah
pisang dilakukan dengan menggunakan variasi suhu dan tingkat ekstraksi. Suhu
ekstraksi pektin yang digunakan yaitu suhu 60
0
C dan 80
0
C. Tingkat ekstraksi
yang digunakan meliputi ekstraksi satu, dua dan tiga tingkat. Parameter yang
diamati dalam penelitian ini yaitu tingkat kecerahan tepung limbah pisang, kadar
air tepung, kadar pektin tepung limbah pisang, rendemen pektin, tingkat
kecerahan pektin dan gugus fungsi pektin.
Hasil penelitian menunjukkan kadar air tepung limbah pisang berkisar
8,14–9,05 %. Kadar pektin tertinggi terdapat pada kulit pisang embug (2,27 %).
Kecerahan tepung limbah pisang berkisar 52,95 hingga 55,57. Rendemen pektin
terekstrak optimal dengan perlakuan suhu ekstraksi 80
0
C dengan dua tingkat
ekstraksi. Kulit pisang embug merupakan bahan baku penghasil rendemen pektin
paling banyak. Rendemen yang terekstrak dari bahan baku kulit pisang agung,
kulit pisang embug, tandan pisang agung dan tandan pisang embug memiliki
kadar pektin berturut-turut sebesar 82,93%; 82,15%; 80,57% dan 83,75%. Pektin
yang terekstrak memiliki kisaran kecerahan antara 44,55 hingga 47,57. Gugus
fungsi pektin dari tepung limbah (kulit dan tandan) buah pisang meliputi gugus
alkohol, karboksil terion, amina primer, amida. Penelitian lebih lanjut dapat
dilakukan untuk mengetahui sifat fungsional pektin, baik sifat fungsional teknis
maupun sifat fungsional kesehatan. | en_US |