PENGGUNAAN EKSTRAK KASAR POLISAKARIDA LARUT AIR BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr) SEBAGAI PENSTABIL DALAM PEMBUATAN SARI BUAH NANAS
Abstract
Penggunaan Ekstrak Kasar Polisakarida Larut Air Biji Durian (Durio
Zibethinus Murr) Sebagai Penstabil Dalam Pembuatan Sari Buah Nanas;
Cicik Meilinda Suciani, 101710101005, 2014: 63 halaman; Jurusan Teknologi
Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan tanaman buah berupa
semak yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis dengan daging
buah berwarna kuning (Jaelani, 2013). Produksi buah nanas di Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2013 yaitu 1.406.445 ton,
1.540.262 ton, 1.781.899 ton dan 1.837.159 ton (Badan Pusat Statistik, 2013).
Buah nanas segar cepat mengalami kerusakan yang dapat menyebabkan
penurunan kualitas sehingga diperlukan diversifikasi produk olahan buah nanas
supaya dapat memberikan nilai tambah buah nanas. Salah satu alternatif untuk
diversifikasi buah nanas yaitu dengan mengolah buah nanas menjadi sari buah.
Sifat sari buah nanas yang baik adalah stabil dan tidak mengalami pengendapan.
Salah satu bahan stabil yang dapat dipergunakan untuk stabilitas sari buah nanas
adalah ekstrak kasar polisakarida larut air biji durian.
Biji durian banyak mengandung lendir yang tidak berbau dan berasa serta
larut dalam air dingin ataupun panas. Komponen utama lendir adalah fosfatida,
protein, karbohidrat dan air. Kandungan PLA pada biji durian tersebut berpotensi
untuk dijadikan sebagai alternatif sumber bahan tambahan makanan dalam
industri pangan guna mencapai kualitas yang diharapkan dalam hal viskositas,
stabilitas, tekstur, dan penampilan (Anggraeni, 2013). Ekstrak kasar polisakarida
larut air (PLA) biji durian merupakan hasil ekstraksi biji durian menggunakan air
yang dipresipitasi dengan etanol. Ekstrak kasar PLA biji durian mengandung
karbohidrat, protein yang berupa hidrokoloid sehingga dapat digunakan sebagai
bahan penstabil emulsi (Dicki, 2013). Sari buah nanas selama penyimpanan
terjadi pengendapan sehingga dapat menurunkan kualitas. Oleh karena itu
diperlukan penambahan bahan penstabil alami sari buah nanas yaitu ekstrak kasar
PLA dari biji durian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penambahan ekstrak kasar PLA biji durian terhadap sifat–sifat sari buah nanas
selama penyimpanan dan mengetahui jumlah penambahan ekstrak kasar PLA biji
durian yang tepat untuk menghasilkan sari buah nanas dengan sifat–sifat yang
baik dan disukai.
Penelitian dilakukan melalui 2 tahap yaitu pembuatan ekstrak kasar PLA
biji durian dan penggunaan PLA pada pembuatan sari buah nanas. Rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
Pola Tersarang (Nested Desaign) dua faktor yaitu konsentrasi PLA dari durian
dan lama penyimpanan. Konsentrasi PLA yang digunakan yaitu (0%; 0,05%;
0,10%; 0,15%; dan 0,20%) dan disimpan selama 3 minggu pada suhu ruang.
Jumlah ekstrak kasar PLA biji durian yang tepat pada pembuatan sari buah nanas
adalah 0,10%. Sari buah nanas yang dihasilkan mempunyai nilai viskositas
sebesar 0,93 mp; stabilitas 0,00
0
Brix; pH 5,01; nilai Hue 76,173 (Yellow Red);
Croma 19,80; dan kesukaan warna, aroma, rasa, stabilitas, dan keseluruhan
berturut–turut yaitu 3,56; 3,40; 3,56; 3,60; dan 3,84 (agak suka hingga suka).