dc.description.abstract | Karakteristik Nutrisional dan Fungsional Tepung Koro Pedang (Canavalia
ensiformis L.) Terfermentasi Spontan; Rifkatul Aisah; 101710101037; 2014; 81
Halaman; Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember.
Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya
dengan laju pertumbuhan yang cukup tinggi menimbulkan masalah pemenuhan
kebutuhan pangan, baik kecukupan untuk energi maupun protein. Indonesia kaya
tanaman koro-koroan seperti koro pedang, dengan kandungan protein yang lebih
tinggi dibandingkan koro komak dan kratok. Kandungan protein koro pedang
yang tinggi mempunyai prospek yang bagus sebagai Protein Rich Flour (PRF).
Namun, saat pengolahan Protein Rich Flour (PRF) ada beberapa senyawa
fungsional seperti vitamin dan mineral yang hilang. Untuk memperbaiki sifat
fungsional dan nutrisional tepung koro pedang dapat dilakukan dengan fermentasi
secara spontan oleh mikroorganisme yang secara natural terdapat dalam koro dan
kontaminan dari lingkungan. Penggunaan perlakuan variasi kondisi PH dan lama
fermentasi akan menghasilkan tepung fungsional koro pedang yang mampu
sebagai food ingredient baru.
Penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap. Tahap pertama pembuatan tepung
koro pedang kontrol, tahap kedua yaitu pembuatan tepung fungsional koro pedang
dengan fermentasi spontan lalu dilakukan analisis uji aktivitas antioksidan
(Metode DPPH) dan total polifenol (Metode Follin Ciocalteu) dan tahap ketiga
dilakukan analisis kadar pati, total gula, kadar amilosa dan amilopektin pada
perlakuan terbaik yang diperoleh dari uji efektifitas dan kontrol. Perlakuan terbaik
dilanjutkan untuk analisis indeks glisemik.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
dengan dua faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor A adalah variasi pH (4,5; 5
vii
; dan 5,5) dan faktor B adalah variasi waktu fermentasi (16, 24, dan 32 jam). Beda
antar perlakuan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf uji 1%
dan 5% untuk uji aktivitas antioksidan dan total polifenol dan uji t- 2 sampel
independen (bebas) dengan taraf uji 1% dan 5% untuk uji kadar pati, total gula,
serta kadar amilosa dan amilopektin. Data dianalisis menggunakan microsoft excel
2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung fungsional koro pedang
terfermentasi spontan terbaik berdasarkan analisis aktivitas antioksidan dan total
polifenol yang dihitung menggunakan uji efektifitas yaitu kondisi fermentasi pH
5,5 selama 24 jam (A3B2). Tepung koro pedang terfermentasi perlakuan tersebut
mempunyai nilai fungsional diantaranya: aktivitas antioksidan 53,27 % dan total
polifenol 8,37 mg/g, serta nilai nutrisi: kadar pati 30,45%; total gula 0,17%; serta
rasio kadar amilosa dan amilopektin 26,15 % : 73,85%, dengan indeks glisemik
sebesar 28,05. Rendahnya nilai indeks glisemik tersebut mengindikasikan bahwa
tepung fungsional koro pedang terfermentasi berpotensi digunakan untuk diet
penderita diabetes mellitus | en_US |