KAJIAN JUMLAH DAN UKURAN ZEOLIT PADA PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KAKAO ( TheobromaCacao L.) PADA MEDIA CAMPURAN PASIR DAN ZEOLIT
Abstract
Kajian Jumlah dan Ukuran Zeolit pada Pertumbuhan Awal Tanaman
Kakao
(Theobroma Cacao L.) pada Media Campuran Pasir dan Zeolit;
Prahastyan Ditya Novanda, 081710201020; 2013: 59 halaman; Jurusan Teknik
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk mengantikan
fungsi tanah. Salah satu permasalahan dalam pertumbuhan awal tanaman kakao
adalah kurangnya ketersediaan air pada media pasir. Media pasir lebih banyak
membutuhkan air dan pengairan sehingga menyebabkan pasir jarang digunakan
sebagai media tanam tunggal. Penggunaan zeolit diharapkan mampu mengurangi
kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman kakao pada media pasir. Hal ini
dikarenakan zeolit memiliki kemampuan untuk mengikat air sehingga
ketersediaan air pada media pasir dapat terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui ketersediaan air dan pengaruh ukuran dan jumlah zeolit dalam
pertumbuhan tanaman kakao pada media pasir.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak
Lengkap) faktorial. Rancangan ini terdiri atas 2 faktor yaitu jumlah zeolit (15%,
30%, 45%) dan ukuran zeolit (50, 80, 100 mesh) dengan 3 kali pengulangan.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan anova dan cara grafis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemberian ukuran dan
jumlah zeolit berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan awal tanaman kakao.
Akan tetapi Jumlah zeolit berpengaruh nyata terhadap kadar air media. Semakin
banyak jumlah zeolit maka media akan semakin kuat mengikat air. Hal ini
disebabkan karena struktur zeolit yang berongga dapat meningkatkan daya pegang
air. Kadar air yang tinggi akibat penambahan zeolit diduga terkait karena zeolit
memiliki ciri-ciri mineral lempung yang dapat mengikat air dengan baik. Dengan
demikian, dapat disimpulkan peningkatan pemberian jumlah zeolit memberikan
pengaruh terhadap ketersediaan air pada media pasir tetapi tidak memberikan
respon yang positif terhadap pertumbuhan awal tanaman kakao.