Show simple item record

dc.contributor.authorSamsul Arifin 101510501060
dc.date.accessioned2015-03-20T12:43:38Z
dc.date.available2015-03-20T12:43:38Z
dc.date.issued2015-03-20
dc.identifier.nimNIM101510501060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61921
dc.description.abstractEfektivitas dan Viabilitas Formulasi Cair Biofungisida Trichoderma harzianum pada Berbagai Waktu Penyimpanan untuk Mengendalikan Penyakit Rhizoctonia pada Tanaman Kedelai;Samsul Arifin;101510501060; 2014; Program Studi Agroteknologi; Minat Hama dan Penyakit Tumbuhan; Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Penyakit rebah kecambah (Dumping off), busuk daun, batang dan polong pada tanaman kedelai merupakan penyakit jamur tanah yang disebabkan oleh patogen R. solani. Upaya pengendalian hayati yang banyak dilakukan dan terbukti dapat menekan perkembangan R. solani pada tanaman kedelai adalah dengan menggunakan jamur antagonis Trichoderma sp. T. harzianum merupakan jamur antagonis yang telah banyak diteliti terhadap beberapa jamur patogen tanaman. Pengembangan T. harzianum dalam bentuk substrat kurang praktis dan kurang efisien untuk aplikasi di lapangan, terutama aplikasi dalam skala luas, sehingga perlu inovasi suatu teknik pengemasan agens hayati dalam bentuk formulasi. Formulasi biofungisida Trichoderma sp semakin lama disimpan, maka viabilitas Trichoderma sp akan menurun, sehingga untuk menguji viabilitas dan efektivitas Trichoderma sp maka dilakukan suatu penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui viabilitas dan efektivitas formulasi cair biofungisida T. harzianum yang disimpan pada berbagai waktu penyimpanan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kedelai yang disebabkan oleh patogen R. solani. Formulasi cair biofungisida T. harzianum disimpan dalam waktu 0, 1, 2, dan 3 Bulan. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah macam formulasi (A) yang terdiri dari tiga taraf yaitu A0 (Kontrol), A1(Air kelapa), A2 (Ekstrak kentang) dan faktor ke kedua adalah waktu penyimpanan (B) yang terdiri dari lima taraf yaitu B1 (0 Bulan),B2 (1 Bulan),B3 (2 Bulan),B4 (3 Bulan). Kombinasi percobaan yang didapatkan yaitu 12 kombinasi perlakuan. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 36 plot. Parameter yang dilakukan yaitu eksplorasi T.harzianum, peremajaan vi patogen R.solani, menghitung kerapatan dan viabilitas konidia, masa inkubasi, mengamati insidensi penyakit,lajuinfeksi. Hasil penelitian formulasi air kelapa menunjukkan viabilitas konidia tertinggi yaitu 84,94% dibandingkan dengan kontrol (63,31%) dan formulasi kentang (62,88%) pada penyimpanan 3 bulan. Viabilitas konidia pada formulasi air kelapa masih memenuhi standart pengendali hayati yaitu > 70%. Viabilitas konidia digolongkan baik apabila > 85 – 100%, sedang > 70-85% dan kurang < 55 – 70 %. Semua macam formulasi dan kontrol dengan waktu penyimpanan yang berbeda dapat menekan perkembangan patogen R. solani pada tanaman kedelai. Hasil yang tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada parameter insidensi penyakit dan laju infeksi penyakit, diduga karena beberapa hal diantaranya yaitu semua perlakuan yang diberikan termasuk perlakuan kontrol mengandung agen hayati T.harzianum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101510501060;
dc.subjectEFEKTIVITAS DAN VIABILITAS FORMULASI CAIR BIOFUNGISIDA Trichoderma harzianum PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT RHIZOCTONIA PADA TANAMAN KEDELAIen_US
dc.titleEFEKTIVITAS DAN VIABILITAS FORMULASI CAIR BIOFUNGISIDA Trichoderma harzianum PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT RHIZOCTONIA PADA TANAMAN KEDELAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record