EFEKTIVITAS DAN VIABILITAS FORMULASI CAIR BIOFUNGISIDA Trichoderma harzianum PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT RHIZOCTONIA PADA TANAMAN KEDELAI
Abstract
Efektivitas dan Viabilitas Formulasi Cair Biofungisida Trichoderma
harzianum pada Berbagai Waktu Penyimpanan untuk Mengendalikan
Penyakit Rhizoctonia pada Tanaman Kedelai;Samsul Arifin;101510501060;
2014; Program Studi Agroteknologi; Minat Hama dan Penyakit Tumbuhan;
Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
Penyakit rebah kecambah (Dumping off), busuk daun, batang dan polong
pada tanaman kedelai merupakan penyakit jamur tanah yang disebabkan oleh
patogen R. solani. Upaya pengendalian hayati yang banyak dilakukan dan
terbukti dapat menekan perkembangan R. solani pada tanaman kedelai adalah
dengan menggunakan jamur antagonis Trichoderma sp. T. harzianum merupakan
jamur antagonis yang telah banyak diteliti terhadap beberapa jamur patogen
tanaman. Pengembangan T. harzianum dalam bentuk substrat kurang praktis dan
kurang efisien untuk aplikasi di lapangan, terutama aplikasi dalam skala luas,
sehingga perlu inovasi suatu teknik pengemasan agens hayati dalam bentuk
formulasi. Formulasi biofungisida Trichoderma sp semakin lama disimpan, maka
viabilitas Trichoderma sp akan menurun, sehingga untuk menguji viabilitas dan
efektivitas Trichoderma sp maka dilakukan suatu penyimpanan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui viabilitas dan efektivitas
formulasi cair biofungisida T. harzianum yang disimpan pada berbagai waktu
penyimpanan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kedelai yang
disebabkan oleh patogen R. solani. Formulasi cair biofungisida T. harzianum
disimpan dalam waktu 0, 1, 2, dan 3 Bulan. Metode penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama
adalah macam formulasi (A) yang terdiri dari tiga taraf yaitu A0 (Kontrol),
A1(Air kelapa), A2 (Ekstrak kentang) dan faktor ke kedua adalah waktu
penyimpanan (B) yang terdiri dari lima taraf yaitu B1 (0 Bulan),B2 (1 Bulan),B3
(2 Bulan),B4 (3 Bulan). Kombinasi percobaan yang didapatkan yaitu 12
kombinasi perlakuan. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 36
plot. Parameter yang dilakukan yaitu eksplorasi T.harzianum, peremajaan
vi
patogen R.solani, menghitung kerapatan dan viabilitas konidia, masa inkubasi,
mengamati insidensi penyakit,lajuinfeksi.
Hasil penelitian formulasi air kelapa menunjukkan viabilitas konidia
tertinggi yaitu 84,94% dibandingkan dengan kontrol (63,31%) dan formulasi
kentang (62,88%) pada penyimpanan 3 bulan. Viabilitas konidia pada formulasi
air kelapa masih memenuhi standart pengendali hayati yaitu > 70%. Viabilitas
konidia digolongkan baik apabila > 85 – 100%, sedang > 70-85% dan kurang < 55
– 70 %. Semua macam formulasi dan kontrol dengan waktu penyimpanan yang
berbeda dapat menekan perkembangan patogen R. solani pada tanaman kedelai.
Hasil yang tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada parameter insidensi
penyakit dan laju infeksi penyakit, diduga karena beberapa hal diantaranya yaitu
semua perlakuan yang diberikan termasuk perlakuan kontrol mengandung agen
hayati T.harzianum.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]